KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selamat datang era inflasi tinggi. Kalimat satir ini, tampaknya, tidak berlebihan untuk menggambarkan kondisi ekonomi global saat ini. Tak terkecuali bagi Indonesia. Faktanya, laju inflasi di negeri ini diproyeksi bakal terus meninggi. Bank Indonesia (BI) memprediksi laju inflasi tahun ini bisa mencapai 6,5% secara tahunan. Angka ini jauh lebih tinggi dari target inflasi pemerintah dan BI sebesar 3% plus minus 1%. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menjadi salah satu pemicu lonjakan inflasi. Jika ramalan BI itu terbukti, bukan mustahil, dampaknya akan merembet ke berbagai lini ekonomi masyarakat. Termasuk, dalam urusan membiakkan duit di instrumen investasi. Investor perlu mencari keranjang investasi yang cocok saat inflasi tinggi.
Menimbang Instrumen Investasi yang Berikan Imbal Hasil Maksimal Saat Inflasi Tinggi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selamat datang era inflasi tinggi. Kalimat satir ini, tampaknya, tidak berlebihan untuk menggambarkan kondisi ekonomi global saat ini. Tak terkecuali bagi Indonesia. Faktanya, laju inflasi di negeri ini diproyeksi bakal terus meninggi. Bank Indonesia (BI) memprediksi laju inflasi tahun ini bisa mencapai 6,5% secara tahunan. Angka ini jauh lebih tinggi dari target inflasi pemerintah dan BI sebesar 3% plus minus 1%. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menjadi salah satu pemicu lonjakan inflasi. Jika ramalan BI itu terbukti, bukan mustahil, dampaknya akan merembet ke berbagai lini ekonomi masyarakat. Termasuk, dalam urusan membiakkan duit di instrumen investasi. Investor perlu mencari keranjang investasi yang cocok saat inflasi tinggi.