Menimbang peluang stock split saham Mayora



JAKARTA. Emiten sektor konsumer, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) segera merealisasikan rencana pemecahan nilai nominal saham alias stock split. Yuni Gunawan, Sekretaris Perusahaan MYOR mengatakan, stock split dengan rasio 1:25 akan dilaksanakan pada pertengahan Agustus tahun ini.

Harga saham MYOR pada perdagangan Rabu (20/7) ditutup menguat 1,86% ke level Rp 39.675 per saham. Pasca stock split, harga saham MYOR akan lebih terjangkau. Harga saham MYOR akan ada di level Rp 1.587 setelah pemecahan nilai saham.

Analis Minna Padi Investama Frederik Rasali menyebutkan, sentimen positif bagi MYOR adalah laporan keuangan MYOR yang baik. Lima bulan hingga Mei tahun ini MYOR mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih 30,1% menjadi Rp 7,8 triliun dibanding periode sama tahun lalu Rp 6,04 triliun.


Laba bersih MYOR dalam lima bulan pertama tahun ini tumbuh 19,7% menjadi Rp 625 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan oleh penghematan biaya pengemasan yang mencapai Rp 800 miliar. Tahun ini MYOR menargetkan bisa mengantongi penjualan Rp 17,5 triliun. Target ini mencerminkan pertumbuhan 18% jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan tahun lalu Rp 14,82 triliun.

Target pendapatan ini pun naik ketimbang prediksi awal sebesar Rp 16,5 triliun. MYOR menargetkan, laba bersih bisa mencapai Rp 1,25 triliun, atau hanya tumbuh 2,46% ketimbang realisasi laba tahun lalu. Melihat kinerja dalam lima bulan, MYOR sudah sejalan dengan target kinerja. Apalagi ada pertumbuhan penjualan sekitar 30% pada bulan Ramadan lalu.

Frederik juga menyebut, penjualan segmen kopi dengan merek Torabika diprediksikan meningkat 10% dari perkiraan manajemen. "Untuk ekspor sepertinya akan menurun karena nilai tukar rupiah menguat dibanding tahun lalu," kata Frederik, kepada KONTAN, Rabu (20/07).

Namun penjualan lokal bisa menutup penurunan ekspor seiring pemulihan daya beli. Sampai Mei, kontribusi penjualan masih seimbang yaitu 50%-50% atau 45%-55% antara pasar domestik dan ekspor.

Deky Rahmat Sani, Analis NH Korindo Securities, melihat, rencana stock split MYOR merupakan langkah tepat agar saham lebih likuid. "Saat ini saja saya melihat rata-rata harian volume transaksi saham MYOR mencapai 39,7 miliar saham dengan rata-rata transaksi harian Rp 4,8 triliun," kata Deky.

Deky melihat, prospek saham Mayora cukup baik dengan price earning ratio (PER) 27,9 kali. Terlihat juga dari pendapatan Mayora pada akhir tahun 2015 sebesar Rp 14,82 triliun atau naik 15,4% dibanding tahun sebelumnya.

Setelah stock split, Frederik merekomendasikan beli saham MYOR dengan target harga Rp 1.600. Deky juga merekomendasikan beli saham dengan kisaran Rp 1.610 -Rp 1.700. William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities merekomendasikan beli dengan harga terdekat Rp 2.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie