KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah diterpa fase bearish di tahun 2022, optimisme terhadap kripto dirasa akan mulai terbangun di tahun 2023. Momen Bitcoin Halving Day yang akan berdampak menaikkan harga Bitcoin nantinya, membuat Harga altcoin pun memiliki kesempatan besar untuk turut naik mengikuti harga Bitcoin. Bagi para investor kripto, momen di tahun 2023 ini adalah momen tepat untuk mengakumulasikan portofolio kripto di harga yang cukup rendah. Salah satu strategi mengakumulasikan kripto untuk investasi jangka panjang yaitu melalui metode dollar cost averaging.
Dollar Cost Averaging adalah upaya investor membagi porsi investasi dengan memasukkan jumlah nominal yang sama dan rutin, dalam rentang waktu tertentu. Baca Juga: Harga Bitcoin dan Ether Kembali Naik, Bagaimana Prospeknya ke Depan? CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan bahwa dollar cost averaging merupakan cara yang terbilang cukup ciamik untuk terhindar dari kerugian dan agar investor bisa terhindar dari FOMO, tidak impulsif, investasi sesuai plan, dan lebih bijak dalam mengatur pengeluaran. "dengan metode dollar cost averaging ini, investor akan cenderung lebih beruntung dalam beberapa momen tertentu," ujar Oscar dalam siaran pers, Kamis (12/1). Oscar menambahkan, meskipun menggunakan strategi DCA ini pertumbuhan profitnya tidak terlalu besar dan cenderung lambat, namun hal tersebut tentu tidak mengapa mengingat hakikat investasi adalah sebagai tempat lindung nilai tidak semata mata mencari profit dalam jumlah besar. "Metode Dollar Cost Averaging, Kenaikan profit memang tidak terlalu besar, namun jika kita melihat secara kacamata jangka panjang, ini berpotensi menghasilkan nilai aset yang lebih tinggi," jelas Oscar. Baca Juga: Ini Empat Alasan Utama Kenaikan Harga Emas