Menimbang produk reksadana dari BNP Paribas



JAKARTA. Instrumen reksadana pendapatan tetap biasanya diminati kalangan investor konservatif. Meski demikian, pengelolaan portofolio yang tepat bisa memaksimalkan imbal hasil.

PT BNP Paribas Investment Partners (BNPP-IP) punya produk reksadana pendapatan tetap dengan tingkat risiko dan potensi imbal hasil lebih baik ketimbang reksadana pendapatan tetap BNP Paribas lainnya. Produk ini bernama BNP Paribas Omega, yang meluncur sejak 6 Oktober 2008.

Presiden Direktur BNPP-IP Vivian Secakusuma bilang, strategi portofolio BNP Paribas Omega mengutamakan pemutaran durasi pada surat utang negara (SUN) sesuai kondisi makro ekonomi Indonesia. Proses pemilihan SUN terbilang fleksibel.


Selain kondisi makro ekonomi, SUN yang menjadi aset dasar dipilih mengacu tren suku bunga dan ekspektasinya terhadap pergerakan kurva imbal hasil. BNP Paribas Omega juga dapat berinvestasi pada obligasi korporasi dengan peringkat utang minimum A. "Khusus obligasi korporasi, pertimbangan paling penting adalah kondisi keuangan perusahaan, peringkatnya serta likuiditas obligasi itu," tambah Vivian.

Dengan strategi portofolio tadi, porsi obligasi di reksadana ini besar, yakni hampir 96%. Vivian menyimpulkan, BNP Paribas Omega adalah reksadana pendapatan tetap BNPP-IP yang paling ‘agresif’. "BNP Paribas Omega cocok bagi investor dengan profil risiko sedikit lebih tinggi dibandingkan produk reksadana pendapatan tetap kami lainnya," kata dia.

Per 10 Februari 2015, nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP) produk ini Rp 1.144,06. Produk ini telah diluncurkan ulang sejak 1 Februari 2012 sebagai momentum perubahan strategi portofolio. Sejak itu, NAB/UP produk ini kembali menjadi Rp 1.000. Sejak meluncur ulang hingga kini, BNP Paribas Omega memberi imbal hasil 14,4%. Per Januari 2015, dana kelolaan BNP Paribas Omega Rp 46,44 miliar. Vivian menargetkan jumlah ini naik 10% pada akhir 2015. 

Minimum investasi awal BNP Paribas Omega Rp 500.000 dan tak ada batas minimum pembelian selanjutnya. Biaya pembelian unit penyertaan 0,5%-2%, sedangkan investor bebas biaya penjualan. Adapun, biaya jasa pengelolaan manajer investasi 2% per tahun, bank kustodian 0,2%-0,25%.

Analis Infovesta Utama Viliawati menilai, pergerakan harga SUN di kuartal pertama ini membantu kinerja reksadana pendapatan tetap. Tapi, kini, dengan harga premium, Viliawati memprediksi, ada fluktuasi yield SUN dalam waktu dekat.

Asal tahu saja, BNP Paribas Investment Partners memperlihatkan kinerja positif, termasuk dalam mengelola dana nasabah. Per akhir Desember 2014 lalu, total dana kelolaan BNP Paribas mencapai Rp 39,06 triliun.

Presiden Direktur BNP Paribas Vivian Secakusuma menargetkan, nilai dana kelolaan tersebut meningkat hingga 10% menjadi Rp 43 triliun pada akhir tahun ini.Untuk meningkatkan dana kelolaan, ada beberapa langkah yang akan ditempuh manajemen BNP Paribas. Salah satunya adalah menerbitkan sejumlah produk baru. 

Vivian mengatakan, pada tahun ini, setidaknya BNP Paribas telah mengagendakan penerbitan dua produk reksadana baru. "Waktu dan jenisnya akan kami tentukan kemudian," ujar dia. BNP Paribas saat ini mengelola tujuh reksadana saham, tiga reksadana campuran, dan enam reksadana pendapatan tetap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto