KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten di sektor farmasi gencar meningkatkan kinerjanya di kuartal I 2019. Menilik laporan kinerjanya hingga akhir Maret 2019 beberapa emiten membukukan kinerja cemerlang, tapi banyak juga yang merugi. Kepala Riset Bahana Sekuritas Lucky Ariesandi menilai, dalam dua tahun terakhir ini sektor farmasi mengalami tekanan berat karena gejolak perekonomian global dan defisitnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). “Namun sebelum menutup 2018, sentimen positif mulai menghampiri industri obat-obatan ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (6/5). Lucky menjelaskan terjadi penguatan nilai rupiah yang meringankan perusahaan farmasi mengimpor bahan baku. Ia menekankan peningkatan nilai tukar ini jangan sampai membuat perusahaan farmasi terlena, pasalnya industri ini masih dipengaruhi oleh harga minyak dunia.
Menimbang prospek dan tantangan industri farmasi di tengah ketidakpastian global
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten di sektor farmasi gencar meningkatkan kinerjanya di kuartal I 2019. Menilik laporan kinerjanya hingga akhir Maret 2019 beberapa emiten membukukan kinerja cemerlang, tapi banyak juga yang merugi. Kepala Riset Bahana Sekuritas Lucky Ariesandi menilai, dalam dua tahun terakhir ini sektor farmasi mengalami tekanan berat karena gejolak perekonomian global dan defisitnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). “Namun sebelum menutup 2018, sentimen positif mulai menghampiri industri obat-obatan ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (6/5). Lucky menjelaskan terjadi penguatan nilai rupiah yang meringankan perusahaan farmasi mengimpor bahan baku. Ia menekankan peningkatan nilai tukar ini jangan sampai membuat perusahaan farmasi terlena, pasalnya industri ini masih dipengaruhi oleh harga minyak dunia.