Menimbang prospek saham perbankan usai pemangkasan suku bunga acuan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke 3,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI November 2020. Sebelumnya, pada Juli 2020 BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) diturunkan sebesar 25 bps, dari 4,25% menjadi 4%.

Dengan tren suku bunga yang rendah ini, Gubernur BI Perry Warjiyo mengharapkan agar perbankan segera menurunkan suku bunga kreditnya sehingga ini bisa mendorong pemulihan ekonomi.

Analis Pilarmas Invesntindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, harapannya dengan penurunan suku bunga, kredit dari perbankan dapat bertumbuh sehingga dapat berdampak pada ekspansi di sektor riil. “Sepanjang tahun 2020 dana pihak ketiga (DPK) naik, kami melihat hal tersebut seiringan dengan kehati-hatian masyarakat terhadap perlambatan ekonomi sehingga masyarakat memilih menyimpan dananya di perbankan,” kata Okie, Minggu (22/11).


Okie melihat, stimulus tersebut dapat berdampak pada saham-saham bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV, hal ini melihat dari sisi kekuatan fundamental dan juga pangsa pasar yang kuat.

Baca Juga: Pefindo menaikkan outlook Bank BRI Syariah dari stabil jadi positif

Okie bilang, prospek perbankan untuk tahun depan bisa lebih baik seiringan dengan peluang membaiknya perekonomian yang dinilai dapat berdampak pada perbaikan kualitas kredit. Penurunan suku bunga acuan ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi pada tahun depan.

Dari jajaran saham-saham perbankan, dia merekomendasikan pelaku pasar untuk bisa buy BBCA dengan target harga Rp 33.900 per saham, BBRI dengan target harga Rp 4.300 per saham, BBNI dengan target harga Rp 6.100 per saham, BMRI dengan target harga Rp 6.675 per saham, buy saham BBTN dengan target harga Rp 1.840 per saham, BRIS dengan target harga Rp 1.550 per saham, dan BTPS dengan target harga Rp 4.830 per saham.

Baca Juga: Pemangkasan suku bunga acuan menjadi sentimen positif bagi emiten properti

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati