Bakmi merupakan salah penganan berbahan mi yang sudah akrab di lidah masyarakat. Tak heran bila gerai bakmi menjamur di pelbagai sudut kota, mulai konsep gerobak hingga restoran yang terletak di mal mewah. Salah satu gerai bakmi yang mengusung konsep restoran ini adalah Bakmi Aliong di Jakarta. Selain bakmi jawa, restoran ini juga menyediakan bihun goreng, bihun kuah sapi, lamien goreng, lamien sapi lada hitam, lamien tek tek, dan mie urat sapi. Bakmi Aliong berdiri pada November 2009 dan mulai menawarkan kemitraan pada Desember 2010. Saat ini, sudah ada lima gerai bakmi Aliong yang semuanya berlokasi di Jakarta.
"Tiga di antaranya milik mitra, sementara dua milik pusat," kata Reno Syafruddin, Executive Marketing PT Best Waralaba yang menaungi Bakmi Aliong. Reno mengklaim, kelebihan Bakmi Aliong terletak pada citarasa yang berkelas dengan harga terjangkau. Menu di Bakmi Aliong dibanderol seharga Rp 12.000 hingga Rp 30.000 per porsi. Dalam tawaran kemitraan ini, Bakmi Aliong menawarkan tiga paket investasi. Pertama, paket foodcourt dengan investasi senilai Rp 175 juta. Dalam paket ini, mitra wajib mencari lokasi di mal. Mitra akan memperoleh renovasi tempat, peralatan masak, mesin dan meja kasir, pelatihan, serta bahan baku awal. Namun, tidak ada fasilitas kursi dan meja pelanggan lantaran biasanya sudah disediakan pihak mal. Luas tempat yang dibutuhkan minimal 14 meter persegi. Bakmi Aliong menargetkan, omzet mitra dalam paket ini sebesar Rp 30 juta hingga Rp 60 juta per bulan, dengan laba bersih 40% dari omzet. Kedua, paket tipe ruko dengan investasi Rp 415 juta. Luas tempat yang dibutuhkan sekitar 60 meter persegi. Mitra akan memperoleh renovasi tempat, alat masak, seluruh perlengkapan, termasuk kursi dan meja, pelatihan, dan bahan baku awal. Omzet paket ini diperkirakan Rp 120 juta per bulan dengan laba bersih 40%. Terakhir, paket restoran senilai Rp 650 juta. Mitra akan memperoleh seluruh fasilitas, terasuk renovasi tempat. Adapun luas tempat yang dibutuhkan sekitar 120 meter persegi. "Dalam paket ini, kami juga membuatkan panggung performance musik live di dalam resto," tutur Reno.
Estimasi omzetnya sekitar Rp 150 juta hingga Rp 180 juta per bulan. Laba bersihnya sekitar 40% dari omzet. Bakmi Aliong mematok royalty fee sebesar 5% dalam setiap paket. Sementara masa balik modal ketiga paket itu ditargetkan sekitar delapan bulan hingga 1,5 tahun. Evi Diah Puspitawati, konsultan waralaba dari International Franchise Business Management menilai, prospek bisnis kuliner masih menjanjikan. "Bakmi juga masih cukup banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia," kata Evi. Namun, kompetitor bisnis ini juga cukup banyak. Maka perlu menonjolkan keunikan. Selain itu, pemilihan target market harus jelas. Jika menyasar pasar menengah atas, konsep dan pemilihan lokasi harus disesuaikan. Bakmi AliongUrban KitchenPlaza Indonesia, Lt 5, JakartaTelp: (021) 5321863 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri