KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun lalu pasar saham menunjukkan performa gemilang dengan indeks S&P 500 melonjak 23% untuk tahun kedua berturut-turut. Menyongsong tahun 2025, optimisme pasar tetap tinggi berkat antusiasme terhadap saham berbasis kecerdasan buatan (AI) dan kondisi suku bunga yang lebih rendah. Namun, sifat pasar yang penuh kejutan membuat arah pergerakannya sulit dipastikan meski prospeknya terlihat cerah. Dalam situasi seperti ini, pendekatan investasi Warren Buffett dapat menjadi inspirasi bagi para investor.
Baca Juga: Nasihat Warren Buffett: Hanya Beli Saham Jika Penuhi 2 Kriteria Ini Sebagai pemimpin Berkshire Hathaway, Buffett berhasil mencatatkan keuntungan tahunan gabungan lebih dari 19% selama 58 tahun, jauh melampaui kenaikan 10% yang dicapai S&P 500. Berikut tiga prinsip kunci Buffett yang relevan diterapkan pada tahun 2025: 1. Serakahlah Saat Orang Lain Takut Buffett pernah menyatakan bahwa timnya memilih untuk "takut saat orang lain serakah, dan serakah saat orang lain takut." Filosofi ini menekankan pentingnya tidak mengikuti tren pasar secara membabi buta. Alih-alih terpaku pada fluktuasi pasar jangka pendek, Buffett lebih fokus pada potensi jangka panjang saham dan stabilitas dividen. Misalnya, meski analis memprediksi saham American Express stagnan dalam setahun mendatang, Buffett tetap optimis terhadap pertumbuhan dividennya serta perusahaan lain seperti Coca-Cola. Baca Juga: Cara Mengajari Anak Mengelola Keuangan dengan Baik dari Warren Buffett Dalam surat pemegang sahamnya, Buffett menyatakan kepercayaannya untuk tetap mempertahankan saham tersebut. Bagi investor, ini berarti tetap mempertimbangkan prospek jangka panjang saham sebelum memutuskan menjual hanya karena prediksi negatif atau tren sesaat. 2. Akui Kesalahan dan Belajar Darinya Meski sukses besar, Buffett tidak ragu mengakui kesalahan investasi. Salah satu contohnya adalah keputusannya yang terlambat membeli saham Amazon. Pada tahun 2018, ia mengakui bahwa dirinya gagal melihat potensi besar perusahaan tersebut di masa awal. Namun, Berkshire akhirnya membeli saham Amazon pada tahun 2019, yang terbukti menjadi langkah yang tepat karena nilai saham tersebut melonjak lebih dari 130% dalam lima tahun terakhir. Baca Juga: Warren Buffett Jual Saham US$ 133 Miliar di 2024, Dua Saham Ini Tetap Dipertahankan Di tahun 2025, jangan ragu membeli saham yang telah mengalami kenaikan signifikan selama prospeknya tetap kuat. Contoh nyata adalah Nvidia, raksasa chip AI yang terus menunjukkan potensi pertumbuhan meski harga sahamnya telah melonjak dalam dua tahun terakhir. 3. Bertaruh pada Kekuatan Perusahaan Amerika Buffett memiliki keyakinan kuat terhadap daya tahan perusahaan Amerika. Dalam surat pemegang saham tahun 2013, ia menulis bahwa bisnis Amerika secara umum telah menunjukkan performa positif dari waktu ke waktu meski dengan fluktuasi tak terduga.