Menjadi komisaris baru Go-Jek, ini jejak langkah bisnis Garibaldi Thohir



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Decacorn asal Indonesia, Go-JEK mengumumkan Garibaldi Thohir masuk dalam jajaran pemimpim komisaris perusahaan

Dikutip dari Wikipedia, laki-laki yang akrab disapa Boy Thohir ini lahir di Jakarta, pada 1 Mei 1965.

Boy muda menghabiskan waktunya tinggal di Amerika Serikat dan bersekolah di Northrop University.


Setelah menyandang gelar MBA, Boy kembali ke tanah air dan bergabung dengan Astra Internasional. Saat itu perusahaan ini dipimpin oleh Teddy Thohir, ayah Boy.

Berbekal pengalaman bekerja di Astra, Boy mencoba peruntungannya dengan membangun perusahaan properti. Sayangnya, bisnis propertinya tidak berjalan mulus. Dia menjual usahanya ke ayahnya.

Pada tahun 1992, Boy bergabung dengan perusahaan tambang PT Allied Indo Coal. Lalu, 13 tahun kemudian, pada tahun 2005, Boy bersama Theodore Permadi Rachmat, Edwin Soeryadjya, Sandiago Uno, dan Benny Soebianto membentuk konsorsium kemudian membeli saham Adaro Energy dari New Hope.

New Hope merupakan perusahaan tambang asal Australia.

Boy berhasil membawa Adaro Energy menjadi perusahaan tambang terbesar kedua di Indonesia. Sekaligus Adaro Energy menjadi salah satu produsen batu bara terbesar kelima di dunia.

Mengutip Forbes, tahun 1997 Boy membentuk perusahaan pembiayaan sepada motor Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance).

Selain itu Boy juga memiliki saham di Hutchison 3 Indonesia, perusahaan layanan telekomunikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati