JAKARTA. Bank Ekonomi Raharja kembali tidak membagikan dividen ke pemegang saham. Seperti tahun sebelumnya, keuntungan dialokasikan sebagai laba ditahan untuk menjaga rasio kecukupan modal (CAR). Pemegang saham mengambil keputusan ini melalui RUPST Bank Ekonomi. Sepanjang 2012, laba bersih menurun 20,98% menjadi Rp 191,67 miliar dari Rp 242,56 miliar. Padahal, pendapatan bunga bersih naik 3,38% dari Rp 926,56 miliar menjadi Rp 957,91 miliar. Menurut Helena Suryawani, Direktur Keuangan Bank Ekonomi, pihaknya membutuhkan investasi terutama untuk transformasi sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur teknologi. Tahun ini investasi infrastruktur dan teknologi masih terus berlangsung, paling tidak hingga September mendatang. Sistem di Bank Ekonomi sesuai core banking, seperti data informasi nasabah, financial, trade dan tresuri. Termasuk software dan hard-ware. "Semua onshore di Indonesia, jadi investasinya cukup tinggi," terangnya, Selasa (7/5).
Menjaga CAR, Bank Ekonomi tak membagi dividen
JAKARTA. Bank Ekonomi Raharja kembali tidak membagikan dividen ke pemegang saham. Seperti tahun sebelumnya, keuntungan dialokasikan sebagai laba ditahan untuk menjaga rasio kecukupan modal (CAR). Pemegang saham mengambil keputusan ini melalui RUPST Bank Ekonomi. Sepanjang 2012, laba bersih menurun 20,98% menjadi Rp 191,67 miliar dari Rp 242,56 miliar. Padahal, pendapatan bunga bersih naik 3,38% dari Rp 926,56 miliar menjadi Rp 957,91 miliar. Menurut Helena Suryawani, Direktur Keuangan Bank Ekonomi, pihaknya membutuhkan investasi terutama untuk transformasi sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur teknologi. Tahun ini investasi infrastruktur dan teknologi masih terus berlangsung, paling tidak hingga September mendatang. Sistem di Bank Ekonomi sesuai core banking, seperti data informasi nasabah, financial, trade dan tresuri. Termasuk software dan hard-ware. "Semua onshore di Indonesia, jadi investasinya cukup tinggi," terangnya, Selasa (7/5).