JAKARTA. Memasarkan produk kreativitas seperti kerajinan kokedama bisa dibilang gampang-gampang susah. Anda kudu jeli menangkap potensi pasar sekaligus mempertahankannya. Kokedama merupakan seni tradisional asal Negeri Matahari Terbit, Jepang. Kokedama biasa disebut juga dengan bola lumut Jepang. Untuk itu, menjaga kualitas menjadi kunci dalam menaklukkan pasar. Pasalnya efek kepuasan pelanggan bisa mengantarkan Anda kepada pelanggan baru lainnya. Maklum, produk kokedama seperti boneka lumut atau bola lumut bisa bertahan paling lama dua tahun.Salma Dahlania, pendiri Planter Craft mengatakan, tidak jarang setelah satu konsumennya puas, mereka akan membeli lagi untuk koleganya sebagai cenderamata. Karena itulah, Planter Craft mulai menjajaki peluang bisnis baru seperti boneka lumut berbasis pesanan untuk acara khusus. “Untuk suvenir belum kami diseriusi. Sebelumnya ada tiga sampai lima pesanan acara pernikahan. Sekarang, kami sedang jajaki bikin boneka khusus wisuda. Bonekanya pakai topi wisuda,” kata Salma. Melakukan diferensiasi produk memang menjadi salah satu kunci keberhasilan usaha penjualan produk yang masuk kategori slow moving seperti ini. Adiyas Dwi Susatio, Owner Araind-Indonesia Ornamental Plants menyebut, kerajinan kokedama belum begitu familier bagi masyarakat Indonesia. Padahal di negeri asalnya yakni Jepang, kerajinan lumut ini sempat booming.
Menjaga momentum pasar kokedama
JAKARTA. Memasarkan produk kreativitas seperti kerajinan kokedama bisa dibilang gampang-gampang susah. Anda kudu jeli menangkap potensi pasar sekaligus mempertahankannya. Kokedama merupakan seni tradisional asal Negeri Matahari Terbit, Jepang. Kokedama biasa disebut juga dengan bola lumut Jepang. Untuk itu, menjaga kualitas menjadi kunci dalam menaklukkan pasar. Pasalnya efek kepuasan pelanggan bisa mengantarkan Anda kepada pelanggan baru lainnya. Maklum, produk kokedama seperti boneka lumut atau bola lumut bisa bertahan paling lama dua tahun.Salma Dahlania, pendiri Planter Craft mengatakan, tidak jarang setelah satu konsumennya puas, mereka akan membeli lagi untuk koleganya sebagai cenderamata. Karena itulah, Planter Craft mulai menjajaki peluang bisnis baru seperti boneka lumut berbasis pesanan untuk acara khusus. “Untuk suvenir belum kami diseriusi. Sebelumnya ada tiga sampai lima pesanan acara pernikahan. Sekarang, kami sedang jajaki bikin boneka khusus wisuda. Bonekanya pakai topi wisuda,” kata Salma. Melakukan diferensiasi produk memang menjadi salah satu kunci keberhasilan usaha penjualan produk yang masuk kategori slow moving seperti ini. Adiyas Dwi Susatio, Owner Araind-Indonesia Ornamental Plants menyebut, kerajinan kokedama belum begitu familier bagi masyarakat Indonesia. Padahal di negeri asalnya yakni Jepang, kerajinan lumut ini sempat booming.