Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan BI 7-days reverse repo rate (BI 7-DRR), di 6% dalam Rapat Dewan Gubernur pekan lalu. Efek kebijakan ini cukup positif bagi pergerakan kurs rupiah. Nilai tukar rupiah bergerak menguat, meski tidak signifikan. Meski begitu, kebijakan BI ini memberi sinyal bank sentral dalam negeri ini memiliki pandangan positif mengenai makro ekonomi. Apalagi, kebijakan dibuat saat nilai tukar rupiah tengah cenderung melemah. Tahun lalu, BI beberapa kali menaikkan suku bunga untuk menahan pelemahan rupiah. Pejabat International Monetary Fund (IMF) Luis Breuer, yang juga menjabat Kepala Misi IMF untuk Indonesia, bahkan menyatakan BI memiliki peluang untuk menurunkan tingkat suku bunga. Ia menyebut, melihat inflasi yang rendah, ada ruang untuk melonggarkan kebijakan moneter.
Menjaga rupiah
Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan BI 7-days reverse repo rate (BI 7-DRR), di 6% dalam Rapat Dewan Gubernur pekan lalu. Efek kebijakan ini cukup positif bagi pergerakan kurs rupiah. Nilai tukar rupiah bergerak menguat, meski tidak signifikan. Meski begitu, kebijakan BI ini memberi sinyal bank sentral dalam negeri ini memiliki pandangan positif mengenai makro ekonomi. Apalagi, kebijakan dibuat saat nilai tukar rupiah tengah cenderung melemah. Tahun lalu, BI beberapa kali menaikkan suku bunga untuk menahan pelemahan rupiah. Pejabat International Monetary Fund (IMF) Luis Breuer, yang juga menjabat Kepala Misi IMF untuk Indonesia, bahkan menyatakan BI memiliki peluang untuk menurunkan tingkat suku bunga. Ia menyebut, melihat inflasi yang rendah, ada ruang untuk melonggarkan kebijakan moneter.