KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk kerajinan kulit hingga kini masih tetap eksis, meski ragam produk kulit imitasi terus bermunculan. Lantaran kualitas dari produk kerajinan kulit yang beda kasta dengan produk imitasi. Ini yang membuat perajin kulit masih terus menekuni usaha seperti pembuat tas berbahan dasar kulit. Biasanya, produk tas yang terbuat dari kulit hewan, seperti sapi punya nilai lebih ketimbang produk sejenis yang memakai bahan baku kulit imitasi. Mulai dari harga dan kualitas. Faktor inilah yang membuat perajin tas bisa meraup omzet besar. Seperti Hadi Setyo Wiyono pemilik brand Anantio Leather Bag asal Bagunharjo, Sewon, Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang sanggup meraup omzet hingga Rp 40 juta sebulan.
Menjahit pasar kerajinan tas berbahan kulit sapi (bagian 2)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk kerajinan kulit hingga kini masih tetap eksis, meski ragam produk kulit imitasi terus bermunculan. Lantaran kualitas dari produk kerajinan kulit yang beda kasta dengan produk imitasi. Ini yang membuat perajin kulit masih terus menekuni usaha seperti pembuat tas berbahan dasar kulit. Biasanya, produk tas yang terbuat dari kulit hewan, seperti sapi punya nilai lebih ketimbang produk sejenis yang memakai bahan baku kulit imitasi. Mulai dari harga dan kualitas. Faktor inilah yang membuat perajin tas bisa meraup omzet besar. Seperti Hadi Setyo Wiyono pemilik brand Anantio Leather Bag asal Bagunharjo, Sewon, Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang sanggup meraup omzet hingga Rp 40 juta sebulan.