Menjajaki tawaran kemitraan Home Pizza



Tawaran kemitraan pizza terus berdatangan. Tawaran terbaru datang dari Giovanni yang mengusung brand Home Pizza di Jakarta. Perusahaan yang berdiri sejak 2002 ini mulai membuka tawaran kemitraan tahun 2003. Hingga saat ini, Home Pizza sudah memiliki tiga mitra yang tersebar di Jabodetabek.

Home Pizza mengusung konsep gerobak dan bisa memilih lokasi usaha di pinggir-pinggir jalan. Usaha pizza ini membidik konsumen kelas menengah ke bawah dengan harga cukup terjangkau.

Home Pizza menawarkan paket kemitraan dengan biaya investasi Rp 20 juta. Dengan biaya sebesar itu, mitra akan mendapatkan fasilitas berupa gerobak, oven, loyang, neon box, banner, kursi, tabung gas, dan pelatihan. Selain itu, ada juga bahan baku awal untuk membuat 10 loyang pizza.


Menurut Giovanni, dalam sehari mitra bisa menjual sebanyak 30 loyang pizza. Setiap loyang pizza dihargai Rp 24.000. Jadi, dalam sehari, mitra bisa meraup omzet sebesar Rp 720.000 atau Rp 21 juta per bulan. Dari omzet itu, laba bersih yang diterima mitra sebanyak 30%. Mitra bisa balik modal dalam waktu sekitar empat sampai lima bulan.

Dalam kerjasama ini, mitra tidak dipungut royalti fee atau profit sharing. Mitra harus membeli bahan baku pizza seharga Rp 17.000 per loyang dari pusat.  Ia juga hanya menerima satu mitra di satu daerah atau wilayah.

Home Pizza menawarkan pizza dengan cita rasa Indonesia sehingga bisa diterima lidah masyarakat. Home Pizza menawarkan banyak pilihan topping, seperti sapi, ayam, nanas, dan  ikan tuna. Gerai pizza ini buka mulai pukul 15.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. "Biasanya gerobak ramai dikunjungi pembeli di jam pulang kantor hingga tutup," kata Giovanni.

Menurut Giovanni, prospek waralaba pizza kaki lima cukup menjanjikan, karena pesaingnya belum banyak. Salah seorang mitra Home Pizza, Steven Sutandi mengaku, omzetnya mencapai Rp 28 juta per bulan.  "Sekarang saya sudah balik modal," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri