JAKARTA. Olahan bebek kian diminati. Apalagi, para pebisnis makanan berbasis bebek semakin pandai mengolah daging unggas ini, sehingga tidak meninggalkan bau amis. Salah seorang yang menggeluti usaha kuliner bebek adalah Reyno Pratama di Jakarta. Ia merintis usaha yang mengusung merek Bebeku sejak 2006.Bebeku menawarkan menu andalan berupa bebek goreng kremes sambal ijo dan bebek asap sambal ijo. Menu lainnya, ayam goreng kriuk sambal ijo, nasi bakar, nasi obong, dan nasi uduk. Lantaran punya resep khusus dalam mengolah bebek dan menggunakan sambal ijo, Reyno mengklaim, menu yang ditawarkan punya cita rasa tersendiri.Tak heran, nama Bebeku mulai populer. Supaya usahanya kian berkembang, Reyno membuka peluang bermitra sejak awal tahun lalu. Kini, sudah ada lima gerai Bebeku di wilayah Jabodetabek. Empat milik pusat, dan satu milik mitra. "Bulan ini, akan ada tambahan satu gerai milik mitra di BSD City," ujarnya.Ia mengklaim, rata-rata gerai yang ada sekarang ini bisa mengantongi omzet sekitar Rp 3 juta sehari, atau mencapai Rp 90 juta sebulan. Dengan keuntungan bersih sekitar 20%, diharapkan sudah bisa balik modal berkisar 1-2 tahun.Royalti fee 2,5%Tertarik menjadi mitra Bebeku? Siapkan investasi sejumlah Rp 120 juta. Nantinya, mitra akan mendapatkan masa kontrak kerjasama tujuh tahun, pelatihan, dan perlengkapan. Namun Reyno tidak mau merinci perlengkapan yang diberikan kepada mitra termasuk harga menu demi menjaga eksklusifitas usahanya. "Nanti akan kami jelaskan langsung ke calon mitra saat survei," kilahnya.Yang jelas, Reyno memungut royalty fee 2,5% dari omzet bulanan mitra. Mitra pun bebas membeli bahan baku bebek dan bumbu segar dari luar atau pusat. "Supaya rasa masakan sama, sebelumnya akan kami latih cara mengolah bebek dan meramu bumbu," ujarnya.Reyno juga tidak mematok luas gerai. Ia hanya menekankan, jarak antar tiap gerai setidaknya 5 kilometer. Tahun ini, ia masih fokus membidik pasar Jabodetabek. Tapi, ia juga tidak menutup peluang jika ternyata ke depan banyak permintaan dari luar kota. Mitra juga boleh menambah menu sampingan, seperti menu minuman atau puding. Evi Diah Puspitawati, Konsultan Waralaba dari International Franchise Business Management menilai, bebek bukan makanan musiman, sehingga keberadaannya akan selalu dicari. Namun, perlu diingat, sekarang ini sudah banyak bertebaran restoran menu bebek. "Persaingan semakin ketat, jadi Bebeku harus memberi keunikan yang dapat menggaet pelanggan kompetitor," bebernya. Lanjut Evi, keunikan pun tak hanya sebatas rasa. Ia bilang, faktor rasa dan harga yang murah tidak menjamin akan banyak konsumen yang datang. Sekarang ini, sifat konsumen rela mengeluarkan uang lebih asal mendapat kepuasan. Makanya, ia menyarankan pemilik usaha memperhatikan pula faktor kenyamanan tempat dan kecepatan penyajian. "Keunikan itu harus para pelaku yang bisa menjawab, kira-kira unik yang seperti apa yang ingin ditawarkan,” imbuh Evi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menjajal gurih laba olahan Bebeku
JAKARTA. Olahan bebek kian diminati. Apalagi, para pebisnis makanan berbasis bebek semakin pandai mengolah daging unggas ini, sehingga tidak meninggalkan bau amis. Salah seorang yang menggeluti usaha kuliner bebek adalah Reyno Pratama di Jakarta. Ia merintis usaha yang mengusung merek Bebeku sejak 2006.Bebeku menawarkan menu andalan berupa bebek goreng kremes sambal ijo dan bebek asap sambal ijo. Menu lainnya, ayam goreng kriuk sambal ijo, nasi bakar, nasi obong, dan nasi uduk. Lantaran punya resep khusus dalam mengolah bebek dan menggunakan sambal ijo, Reyno mengklaim, menu yang ditawarkan punya cita rasa tersendiri.Tak heran, nama Bebeku mulai populer. Supaya usahanya kian berkembang, Reyno membuka peluang bermitra sejak awal tahun lalu. Kini, sudah ada lima gerai Bebeku di wilayah Jabodetabek. Empat milik pusat, dan satu milik mitra. "Bulan ini, akan ada tambahan satu gerai milik mitra di BSD City," ujarnya.Ia mengklaim, rata-rata gerai yang ada sekarang ini bisa mengantongi omzet sekitar Rp 3 juta sehari, atau mencapai Rp 90 juta sebulan. Dengan keuntungan bersih sekitar 20%, diharapkan sudah bisa balik modal berkisar 1-2 tahun.Royalti fee 2,5%Tertarik menjadi mitra Bebeku? Siapkan investasi sejumlah Rp 120 juta. Nantinya, mitra akan mendapatkan masa kontrak kerjasama tujuh tahun, pelatihan, dan perlengkapan. Namun Reyno tidak mau merinci perlengkapan yang diberikan kepada mitra termasuk harga menu demi menjaga eksklusifitas usahanya. "Nanti akan kami jelaskan langsung ke calon mitra saat survei," kilahnya.Yang jelas, Reyno memungut royalty fee 2,5% dari omzet bulanan mitra. Mitra pun bebas membeli bahan baku bebek dan bumbu segar dari luar atau pusat. "Supaya rasa masakan sama, sebelumnya akan kami latih cara mengolah bebek dan meramu bumbu," ujarnya.Reyno juga tidak mematok luas gerai. Ia hanya menekankan, jarak antar tiap gerai setidaknya 5 kilometer. Tahun ini, ia masih fokus membidik pasar Jabodetabek. Tapi, ia juga tidak menutup peluang jika ternyata ke depan banyak permintaan dari luar kota. Mitra juga boleh menambah menu sampingan, seperti menu minuman atau puding. Evi Diah Puspitawati, Konsultan Waralaba dari International Franchise Business Management menilai, bebek bukan makanan musiman, sehingga keberadaannya akan selalu dicari. Namun, perlu diingat, sekarang ini sudah banyak bertebaran restoran menu bebek. "Persaingan semakin ketat, jadi Bebeku harus memberi keunikan yang dapat menggaet pelanggan kompetitor," bebernya. Lanjut Evi, keunikan pun tak hanya sebatas rasa. Ia bilang, faktor rasa dan harga yang murah tidak menjamin akan banyak konsumen yang datang. Sekarang ini, sifat konsumen rela mengeluarkan uang lebih asal mendapat kepuasan. Makanya, ia menyarankan pemilik usaha memperhatikan pula faktor kenyamanan tempat dan kecepatan penyajian. "Keunikan itu harus para pelaku yang bisa menjawab, kira-kira unik yang seperti apa yang ingin ditawarkan,” imbuh Evi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News