KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menjajal level psikologis 7.000. IHSG menembus area 7.006,06 pada sesi pertama, meski di akhir perdagangan Rabu (6/9) masih tertahan di level 6.995,95. IHSG menutup pasar dengan kenaikan tipis 0,06%. Pada perdagangan kemarin IHSG sempat mencapai titik tertinggi di level 7.020,96. Tercatat ada 240 saham yang mengalami kenaikan, 278 saham menurun, dan 241 saham stagnan. Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata melihat posisi IHSG masih belum mantap bertengger di level 7.000. Liza menyoroti sejumlah sentimen eksternal dan domestik yang memengaruhi pergerakan pasar.
Baca Juga: Wall Street Kembali Ditutup Turun Rabu (6/9), Dipicu Kekhawatiran Suku Bunga Pertama, bursa saham di Amerika Serikat (AS) melanjutkan
swing bullish. Rilis data ketenagakerjaan yang melemah mendorong ekspektasi bank sentral AS punya cukup alasan untuk menahan suku bunga tetap di level 5.25% - 5.50% pada FOMC meeting bulan September ini. Selain itu, yield US Treasury perlahan melemah akibat ekspektasi tersebut. "Sesuai teori, ketika tren naik suku bunga mulai mencapai akhirnya, ekonomi AS menunjukkan
soft landing seperti diinginkan The Fed maka
equity market akan bisa mulai picking up," kata Liza kepada
Kontan.co.id, Rabu (6/9). Kedua, dalam beberapa waktu terakhir sektor energi melonjak, terdorong kenaikan harga minyak mentah yang tampak sedang bullish menuju level US$ 100 per barel. Estimasi itu juga didorong oleh langkah OPEC+ yang melanjutkan periode pemotongan produksi sampai akhir tahun. Liza mengatakan, karakter capital market Indonesia sarat komoditas (
commodity-driven) dapat diuntungkan oleh perkembangan sektor komoditas energi. "Berpotensi mengerek saham-saham emiten minyak dan batubara, serta IHSG secara umum," imbuh Liza. Ketiga, secara teknikal tren sideways IHSG masih bisa berlanjut, selama penutupan belum mantap di posisi 7.000. Liza melihat kemungkinan IHSG masih harus menguji support di sekitar 6.930 - 6.900.
Baca Juga: IHSG Tak Kunjung Tembus 7.000, Nikmati Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini "Kami menyarankan untuk menahan penambahan portofolio terlalu banyak sebelum
break out terjadi," ujar Liza. Terdorong Saham Big Cap Research Analyst Erdikha Elit Sekuritas Ika Baby Fransiska menambahkan, jika masih bergerak di atas level support 6.980, maka IHSG berpeluang menembus level 7.000 pada bulan ini. Apabila berhasil, dalam jangka pendek hingga menengah IHSG menguji level resistance berikutnya di area 7.058, 7.100, dan 7.160. Dengan skenario tersebut, terbuka peluang IHSG melaju ke level 7.200. "Momentumnya masih ditopang saham-saham komoditas minyak dan batubara, sentimen pemangkasan produksi minyak hingga akhir tahun," kata Ika.
Berkaca dari perdagangan kemarin, saham yang mengalami
downtrend lebih banyak daripada saham yang uptrend. Sehingga Ika memandang laju IHSG terdorong oleh saham-saham berkapitalisasi pasar besar (big cap), yang mayoritas kinerjanya masih terbilang apik di semester I-2023. "Hal ini masih direspons oleh pelaku pasar, dan mengindikasikan kinerjanya tetap berlanjut di akhir tahun 2023. Diharapkan tentunya menopang kenaikan IHSG," imbuh Ika.
Baca Juga: IHSG Rawan Terkoreksi, Cermati Saham Rekomendasi Analis pada Kamis (7/9) Pengamat Pasar Modal & Founder WH Project William Hartanto punya pandangan serupa. Ada pergeseran penggerak IHSG pada akhir bulan Agustus hingga awal September ini, dibandingkan awal semester II.
Editor: Yudho Winarto