Menjajal patin bakar racikan musisi



Banyak orang suka dengan kuliner berbahan baku ikan patin, apalagi ikan patin bakar. Tekstur dagingnya yang amat lembut membuat para penikmat olahan ikan tawar ini menjadi ketagihan.

Nah, di Jakarta, ada kedai yang menyajikan ikan patin bakar dengan rasa yang oke punya. Nama tempat makan tersebut adalah Kedai Disto, berlokasi di Jalan Cipete 1 No. 1B Jakarta Selatan.

Untuk sampai ke kedai milik Widodo Disto ini, Anda hanya perlu menyusuri Jalan Fatmawati. Dari arah Blok M, begitu sampai di pertigaan D’Best Fatmawati, belokkan kendaraan Anda ke kiri masuk Jalan Cipete Raya. Sekitar 100 meter, persis di seberang Dapur Sunda yang terletak di kanan jalan, ada kedai kecil di mulut Jalan Cipete 1 berwarna dominan merah. Ya, itulah Kedai Disto.


Dari luar, kedai berkapasitas 40 orang ini sekilas terlihat seperti warung kopi. Begitu masuk ke dalam kedai yang berdiri tahun 1999 silam itu, suasana nyaman terpancar dari meja dan kursi kayu yang diatur berdekatan. Dinding kedai berkelir merah berhias aneka pernak-pernik etnik lawas, foto, serta tempelan poster promosi acara musik dan seni. Maklum, Disto, pemilik kedai ini, adalah pemain perkusi dan sering tampil di acara musik, baik nasional maupun internasional.

Begitu Anda menarik kursi dan duduk, pelayan akan segera memberikan daftar menu. Tak hanya ikan patin bakar, kedai ini juga menyediakan aneka menu ikan lain dan penyetan. Selain patin bakar, hidangan favorit pengunjung Kedai Disto adalah lele penyet dan tempe penyet.

Cuma, Anda harus sabar menunggu ikan patin bakar tersaji di atas meja. Sebab, kedai ini mengolahnya dari ikan patin yang masih segar alias hidup, sehingga memerlukan waktu yang sedikit lebih lama agar benar-benar siap santap.

Tapi, enggak usah khawatir. Sembari menanti, jika datang pada hari Rabu atau Jumat malam, Anda bisa menikmati hiburan keroncong atau siter kendang. Suasana kedai ini seperti melambatkan ritme kesibukan dan meleburnya dalam obrolan berlama-lama.

Empat macam sambal

Saat pesanan ikan patin bakar datang, pelayan bakal mempersilakan Anda mengambil sendiri sambal yang diinginkan. Iya, soalnya, kedai ini menawarkan empat macam sambal: sambal mangga, sambal ijo, sambal terasi, dan sambal dabu-dabu. Anda boleh mengambil sesuka hati. Empat-empatnya pun boleh Anda ambil.

Ikan patin bakar yang masih hangat tersaji dengan beberapa irisan tomat serta lembar daun selada. Aroma bakarannya sedap dan daging ikan terlihat lembut menggoda berwarna kehitaman mengkilat.

Saat dicuil dan masuk mulut, wah, dagingnya terasa lembut dan segar. Tak seperti ikan bakar kebanyakan yang menjadi kering usai dibakar, ikan patin bakar di kedai ini masih terasa basah, namun gurih. Sama sekali tak beraroma tanah. “Kuncinya adalah pemakaian air lemon yang bagus,” kata Disto.

Secara keseluruhan, bumbu yang digunakan terasa pas di lidah, ditambah dengan kesegaran ikan patin. Saking nikmatnya, bagian sirip dan ekor yang garing berbumbu pekat manis-gurih pun tak luput ikut tersantap. Karena sudah berbumbu, bahkan bisa memesan rasa pedas, sambal tambahan bisa terabaikan.

Jajal pula lele penyet dan tempe penyet yang tak kalah sedap. Tempe yang disajikan berwujud orak-arik lantaran dilumat bersama cabai hijau dan bawang. Kalau suka versi utuh, pesan di awal. Porsinya lumayan banyak dengan rasa gurih dan pedas yang mantap.

Lele penyetnya juga istimewa karena dibelah dua, lalu digoreng garing, dengan campuran tepung beras dan tepung jagung kemudian dilumuri sambal cabai hijau. Disto bilang, menu ini terinspirasi dari kebiasaannya memasak saat kuliah di Universitas Atma Jaya Yogyakarta belasan tahun silam.

Sebagai pelepas dahaga, Anda bisa memesan bermacam minuman, mulai dari es teh, es jeruk, hingga aneka jus.

Untuk menebus seporsi ikan patin bakar sedang, besar, super, dan ekstra super, masing masing harganya Rp 35.000, Rp 52.000, Rp 70.000, dan Rp 95.000. Harga tempe penyet Rp 12.000 per porsi, sedang lele penyet Rp 30.000. Cicipi juga cah kangkung yang gurih, renyah, lagi segar dengan harga Rp 12.000 per porsi.

Jika Anda lihat daftar menu, jangan kaget jika ada menu belalang di situ. Namun, sayang, karena belalang harus didatangkan langsung dari Gunungkidul, DI Yogyakarta, menu ini hanya ada saat musim belalang.

Karena pemiliknya seorang musisi, kedai ini juga kerap disambangi musisi atau seniman, antara lain anggota RAN, personel Sheila On 7, serta Lola Amaria. Dengan jam buka dari sore hingga subuh, kedai ini bisa menjadi pilihan bagi Anda yang ingin berlama-lama menikmati suasana sambil ngobrol. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari