Menjajal peruntungan kedai tom yam



Seafood sebagai makanan khas Jepang dan China. Tapi jangan salah, negara-negara lain seperti Thailand juga memiliki makanan khas seafood. Salah satu masakan olahan laut khas Negeri Gajah Putih ini adalah tom yam sup asam pedas berisi seafood, seperti udang, cumi, dan ikan.

Kendati belum sepopuler olahan laut khas Jepang dan China, beberapa gerai makanan yang menjajakan makanan khas Thailand ini mulai bermunculan di Indonesia. Salah satunya adalah gerai Sup Seafood Tom Yam milik Jonathan.

Selain tomyam, Jonathan juga menawarkan menu lain, seperti sup ayam dan nasi goreng tom yam. Makanan ini dibanderol mulai Rp 12.000 sampai Rp 17.000 per porsi. "Semua yang kami jual merupakan makanan Thailand," ujarnya.


Gerai Sup Seafood Tom Yam pertama buka di ITC Mangga Dua, Jakarta Barat. Saat ini, Jonathan mulai menawarkan kemitraan Sup Seafood Tom Yam miliknya tersebut. "Prospek usaha ini cukup bagus karena cocok dengan selera masyarakat Indonesia yang menyukai citarasa pedas," klaim Jonathan.

Dia menetapkan biaya investasi kemitraan Rp 8 juta. Mitra akan mendapat fasilitas dan peralatan, seperti booth dan perlengkapan masak. Untuk lokasi usaha, bisa di pusat perbelanjaan maupun di pinggir jalan. "Yang penting tempatnya ramai dan strategis," ujarnya.

Dalam kerjasama ini, ia hanya memasok bumbu yang sudah dibuat dalam bentuk instan. Sementara untuk bahan baku seafood, mitra bisa mencarinya sendiri di pasaran.

Jonathan menjanjikan, mitra bisa mengantongi omzet minimal Rp 600.000 per hari. Perkiraan omzet tersebut dengan asumsi sehari mitra bisa menjual sebanyak 30 mangkuk sup tom yam dan 10 piring nasi goreng tom yam.

Laba bersih usaha ini cukup besar, mencapai 40% dari omzet. Dengan laba sebesar itu, mitra bisa balik modal dalam waktu dua bulan. "Jadi, balik modalnya terbilang cepat," kata Jonathan berpromosi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri