Menjajal tawaran usaha Kako Thai Tea



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Teh masih menjadi minuman pilihan bagi sebagian besar orang untuk melepas dahaga. Komoditas yang menggunakan bahan baku dari daun yang tumbuh di dataran tinggi ini juga mudah ditemui di banyak negara. Jenis sajiannya pun berbeda-beda. Salah satunya penyajian teh ala negeri Gajah Putih Thailand.

MINUMAN teh ala Thailand yang biasa disebut thai tea sampai saat ini masih terus diminati oleh para pelaku usaha minuman tanah air. Tawaran kemitraan pun terus bermunculan.

Salah satu brand minuman thai tea tanah air yang cukup ternama adalah Kako Thai Tea, racikan Shuma Pradana asal Solo, Jawa Tengah. Usaha ini berdiri tahun 2016, Kako Thai Tea menawarkan kemitraan mulai tahun 2017. "Saat ini kami punya sekitar 500 gerai tersebar di seluruh Indonesia. Paling jauh di Batam dan Jayapura," kata Shuma.


Kako Thai Tea menawarkan dua paket investasi, yakni Paket Ekspress senilai Rp 30 juta dan Paket Island senilai Rp 100 juta. Shuma mengatakan saat ini tengah mengadakan harga promo terbatas untuk Paket Ekspress menjadi Rp 19,9 juta dan Paket IslandRp 68 juta.

Dengan modal ini, mitra mendapat fasilitas kerjasama kemitraan 5 tahun, satu buah booth dengan desain eksklusif sesuai paket investasi, peralatan usaha, pelatihan karyawan, kemasan, media promosi, seragam, SOP, id card, dan bahan baku awal. "Perbedaan kedua paket itu ada pada ukuran booth dan lokasi usahanya," kata dia.

Untuk tipe booth Ekspress bisa buka di lokasi indoor maupun outdoor. Sedangkan paket Island lebih untuk di mal. Menu yang ditawarkan juga berbeda. Paket Island jumlahnya lebih banyak yakni 35 menu.

Pada paket Ekspress ukuran booth yang disediakan sekitar 2 x 1,5 meter, sedangkan untuk booth paket Island ukurannya 3 x 2 meter. Sehingga minimal luas lokasi usaha yang dibutuhkan sekitar 10 meter persegi.

Kemitraan Kako Thai Tea menawarkan menu minuman antara lain original thai tea, original green tea, kako thai tea, kako green tea, hazelnut thai tea, green tea latte, macchiato thai tea, dan lain-lain. Aneka menu tersebut dibanderol mulai Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per cup.

Shuma memperkirakan, satu gerai Kako Thai Tea rata-rata bisa menjual sekitar 60SKANDAL 1MDB100 gelas (cup) per harinya. Jika dihitung-hitung omzet tiap bulan yang didapat sekitar Rp 30 juta sampai Rp 45 juta.

Biaya bahan baku yang dikeluarkan oleh mitra sekitar 30% dari omzet. Dengan perhitungan ini, proyeksi balik modal mitra sekitar 10-18 bulan.

Tahun 2019, Kako Thai Tea menargetkan bisa menggaet 100 mitra lagi.

Pengamat waralaba Djoko Kurniawan menilai usaha thai tea masih punya potensi cukup bagus berkembang. Namun pengusaha harus jeli dalam menentukan harga jual sangat karena ketatnya persaingan. "Dalam industri kuliner terutama produk baru yang nge-pop pasti ada titik jenuh. Maka, pemilik usaha mesti melakukan inovasi berkelanjutan dengan menciptakan produk-produk varian yang lebih kreatif. Tujuannya agar konsumen merasa selalu ada produk baru di thai tea," jelasnya.

Kako Thai Tea,

Jl RE Martadinata No. 46, Pademangan, Jakarta Utara

Kontak: Shuma Pradana Telp 0815-5530-0400

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon