Menjajal usaha Serabi Solo bertopping



JAKARTA. Serabi, merupakan penganan tradisional yang sudah lama dikenal. Namun, mulai jarang dijumpai serabi yang benar-benar mengusung hanya bahan aslinya berupa santan, tepung dan daun suji. Banyak  pedagang mencampur adonan dengan telur maupun daging. Padahal, banyak orang yang mencari rasa tradisional dari penganan asal Solo ini.Peluang inilah yang dilirik Liani Wijaya sehingga merintis usaha Serabi Banting & Serabi Solo sejak tahun lalu. Ia mempertahankan adonan tradisional serabi. Namun, sebagai daya tarik, ada pilihan topping, berupa nangka, pisang, dan rasa pandan.Gerainya di Bekasi menjual serabi seharga Rp 3.500 per buah. Lantaran banyak peminatnya, dan Liani ingin mempercepat perkembangan usahanya, ia pun membuka peluang kemitraan sejak Februari tahun ini.Kini, selain gerai sendiri, sudah ada dua gerai milik mitra yang berlokasi di Mall Ambassador dan Kalibata. Liani mengemas paket investasi sebesar Rp Rp 15 juta. Dengan paket ini, mitra akan mendapatkan peralatan seperti booth, banner, etalase kue, tungku, panggangan, serta resep.Resep yang diperoleh antara lain, resep racikan serabi banting dan resep racikan serabi solo. Selain serabi yang tradisional, mitra boleh melengkapi dagangannya dengan pilihan rasa lain seperti meses, keju atau durian. Tentu, dengan modal sendiri dari mitra.Jangan lupa, selain paket investasi, mitra harus menyiapkan tempat usaha dan karyawan. Untuk bahan baku santan, air suji, dan daun pisang mitra bisa membeli sendiri. Hanya racikan tepung yang wajib dibeli dari pusat.Liani memperkirakan, mitra bisa memperoleh omzet Rp 18 juta dalam sebulan, dengan target keuntungan bersih Rp 6 juta. Dengan begitu, mitra bisa balik modal dalam tiga bulan.Serabi Solo & Serabi Banting tidak memungut franchise fee seperti kebanyakan usaha lainnya. Mitra terlebih dulu akan dibekali dengan resep dan pengajar yang akan mengajari karyawan membuat serabi dengan rasa khas dan istimewa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini