Menjelang akhir tahun, pengiriman uang diduga naik hampir 30%



JAKARTA. Transaksi jasa pengiriman uang menjelang akhir tahun diperkirakan melonjak hingga 30%. Umumnya, pengiriman uang ini didorong oleh hari besar keagamaan. Perum Pegadaian memperkirakan pengiriman uang menjelang Natal dan Tahun Baru naik 20% hingga 30%. "Kebanyakan pengiriman masih berasal dari kawasan Asia Tenggara," terang Kepala Hubungan Masyarakat Perum Pegadaian Irianto kepada KONTAN, Minggu (19/12).Per November lalu, jumlah pengiriman uang mencapai Rp 32,88 miliar atau terkerek 10% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan untuk penerimaan uang mencapai Rp 435,03 miliar atau meroket 100% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya sekitar Rp 140,5 miliar - 150 miliar.Irianto mengungkapkan, pengirim uang itu berasal dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia, Singapura, Hongkong, bahkan Arab Saudi. "Sudah menjadi tradisi mereka mengirimkan uangnya untuk belanja bulanan dan akhir tahun. Tahun ini jumlah transaksi lebih pesat dari tahun lalu," terang Irianto.Sementara itu, PT Pos Indonesia juga memprediksi kenaikan pesat di penghujung tahun ini. Walau tidak mempunyai data terbaru, Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana mengungkapkan peningkatan remmitance setidaknya mencapai 20% dari bulan biasa.Sekedar catatan saja, pengiriman uang melalui Pos Indonesia bisa melalui berbagai cara yakni Wesel Pos Luar Negeri (WPLN), Wesel Instan dan Wesel Prima. Selama ini porsi pengiriman uang masih didominasi oleh WPLN. Dimana rata-rata pengiriman uang mencapai Rp 300.000 hingga Rp 700.000 per bulan.Sebelumnya, Direktur Pelaksana Western Union Asia Tenggara Anil Kapur menargetkan pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia bisa mencapai Rp 100 triliun atau naik 21% dari tahun lalu yang mencapai Rp 82 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can