JAKARTA. Harga perak kian tergencet. Sinyal lesunya permintaan dari China diperberat dengan nilai mata uang dollar Amerika Serikat (AS) yang lebih mahal. Sentimen ini menggerus daya tarik perak. Mengutip Bloomberg, Selasa (15/9) pukul 16.42 WIB, harga perak pengiriman Desember 2015 di Commodity Exchange turun 0,42% ke level US$ 14,36 per troi ons. Selama tiga hari terakhir, komoditas yang tergolong logam mulia ini sudah tergerus 2,39%. Research and Analyst Monex Investindo Futures Faisyal menilai, perlambatan ekonomi global, terutama China menghambat kenaikan harga komoditas logam. Sebab, pasar khawatir permintaan dari China akan terus turun. Padahal, Negeri Panda salah satu pengguna perak terbesar. Kekhawatiran itu muncul seiring rilis data ekonomi China yang belum memperlihatkan perbaikan.
Menjelang FOMC, perak kian tergencet
JAKARTA. Harga perak kian tergencet. Sinyal lesunya permintaan dari China diperberat dengan nilai mata uang dollar Amerika Serikat (AS) yang lebih mahal. Sentimen ini menggerus daya tarik perak. Mengutip Bloomberg, Selasa (15/9) pukul 16.42 WIB, harga perak pengiriman Desember 2015 di Commodity Exchange turun 0,42% ke level US$ 14,36 per troi ons. Selama tiga hari terakhir, komoditas yang tergolong logam mulia ini sudah tergerus 2,39%. Research and Analyst Monex Investindo Futures Faisyal menilai, perlambatan ekonomi global, terutama China menghambat kenaikan harga komoditas logam. Sebab, pasar khawatir permintaan dari China akan terus turun. Padahal, Negeri Panda salah satu pengguna perak terbesar. Kekhawatiran itu muncul seiring rilis data ekonomi China yang belum memperlihatkan perbaikan.