Menjelang KTT AS-Korut, tiga pemimpin milter Korea Utara dicopot dari jabatannya



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Tiga pejabat militer Korea Utara telah dicopot dari jabatan mereka, seorang pejabat senior AS mengatakan pada hari Minggu, ketika Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bersiap untuk bertemu pada 12 Juni 2018 di Singapura.

Reuters menulis, pejabat AS yang berbicara secara anonim itu, mengomentari sebuah laporan oleh kantor berita Yonhap Korea Selatan bahwa ketiga pejabat militer utama Korea Utara diyakini telah diganti.

Jumat pekan lalu Trump menghidupkan kembali rencana KTT dengan Korea Utara setelah membatalkannya seminggu sebelumnya. Amerika Serikat (AS) sedang mencari usulan final yang akan dirundingkan berkaitan program senjata nuklir Korea Utara.


Pejabat AS percaya ada beberapa pertikaian di militer tentang pendekatan Kim ke Korea Selatan dan AS. Pejabat AS tersebut tidak menyebut nama tiga pejabat militer itu. Namun Yonhap mengidentifikasi mereka sebagai Kepala Pertahanan Pak Yong Sik; Kepala Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KPA) Ri Myong Su; dan Direktur Biro Politik Umum KPAKim Jong Gak.

Trump menginginkan Korea Utara melakukan "denuklirisasi," yang berarti menyingkirkan persenjataan nuklirnya, dengan imbalan keringanan sanksi ekonomi. Selama ini pemimpin Korea Utara menganggap senjata nuklir sangat penting untuk kelangsungan hidupnya.

Mengutip seorang pejabat intelijen yang tidak disebutkan namanya, Yonhap mengabarkan bahwa No Kwang Chol, wakil menteri pertama dari Kementerian Angkatan Bersenjata, telah menggantikan Pak Yong Sik sebagai kepala pertahanan, sementara Ri Myong Su digantikan oleh deputinya, Ri Yong Gil.

Gedung Putih, Departemen Luar Negeri, CIA dan Kantor Direktur Intelijen Nasional tidak segera menanggapi permintaan komentar resmi.

Kementerian unifikasi dan pertahanan Korea Selatan juga menolak mengkonfirmasi laporan tersebut, sementara seorang pejabat di Kementerian Unifikasi mengatakan pemerintah sedang mengamati situasi kepemimpinan di Utara dengan ketat.

Semua pejabat yang baru dipromosikan lebih muda dari pendahulu mereka, menurut Yonhap, terutama Ri Yong Gil, 63, yang 21 tahun lebih muda dari Ri Myong Su. 

Sementara itu pembicaraan tingkat rendah AS-Korea Utara untuk mempersiapkan KTT terus berlanjut tetapi hanya membuat "kemajuan yang terhenti", menurut penjelasan resmi kedua AS pada diskusi.

Pejabat itu mengatakan upaya negosiator AS untuk mendesak definisi denuklirisasi langsung, komprehensif, dapat diverifikasi, serta tidak dapat diubah oleh Korea Utara; telah mendapat pertentangan dari Gedung Putih.

Delapan hari setelah membatalkan KTT, Trump menyambut mantan kepala intelijen Korea Utara Kim Yong Chol ke Gedung Putih pada hari Jumat (1/6), setelah itu bertukar senyum dan jabat tangan.

Editor: Hasbi Maulana