Menjelang lebaran, penjualan emas E-mas tumbuh sebesar 50%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech jual beli emas E-mas mencatat, per Mei 2019, penggunanya sudah mencapai 170 ribu. Angka tersebut adalah gabungan pengguna dari platform E-mas dan orang-orang yang membeli emas via e-commerce rekanannya. 

Ihsan Kurniawan, IT Head E-mas Orori mengakui, jumlah pengguna E-mas terus tumbuh setiap tahun meskipun baru berumur 1.5 tahun, Begitu pula dengan nilai transaksinya. Mendekati lebaran ia mengakui mengalami pertumbuhan dalam penjualan emas sebesar 50%.

Sayangnya, ia belum mau menyebutkan berapa nilai transaksi yang perusahaannya telah capai. Ia mengatakan, perusahaannya menjual emas dengan harga yang kompetitif.


“Harga kami udah disesuaikan dengan harga Antam maupun aplikasi lainnya,” kata Ihsan kepada Kontan.co.id, Kamis (23/5). Saat ini, situs E-mas melayani jual-beli emas LM Antam dan PAMP.

Menurut dia, potensi bisnis fintech jual beli emas ini masih sangat besar. Alasannya, karena emas sangat liquid dan merupakan salah satu bentuk investasi yang nilainya selalu naik setiap tahun. “Pegadaian bukan pesaing karena izin nya beda, izin E-mas merupakan izin dari Bappebti sedangkan pegadaian dari OJK ,"ujarnya.

Perusahaan ini telah bekerja sama dengan beberapa e-commerce untuk memasarkan produknya seperti Gopay, Linkaja, Dompet Dhuafa, OVO, Jenius, dan orori. Lewat fintech ini, pengguna bisa melakukan transaksi jual beli emas mulai dari berat terkecil 0.0002 gr, cicil emas, hingga gadai emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .