MUMBAI. Harga crude palm oil (CPO) kembali menanjak untuk hari kedua. Siang tadi, harga kontrak CPO untuk pengantaran Mei menanjak 1,3% menjadi 2.568 ringgit atau US$ 828 per metrik ton di Malaysia Derivatives Exchange. Pada pukul 16.04 waktu Kuala Lumpur, kontrak yang sama berada di posisi 2.565 ringgit. Salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan harga CPO adalah spekulasi bahwa pengiriman CPO dari Malaysia akan mencatatkan peningkatan pada bulan ini seiring peningkatan penjualan oleh eksportir yang memanfaatkan pajak ekspor nol persen yang akan berakhir pada bulan ini. Seperti yang diketahui, Malaysia akan menaikkan pajak ekspor CPO menjadi 4,5% pada Maret dari sebelumnya 0% pada Januari-Februari. Sementara, menurut Steaven Halim, anggota Asosiasi Kelapa Sawit Indonesia, Indonesia diperkirakan akan tetap mempertahankan pajak ekspor CPO di level 9% pada bulan depan. "Diprediksi, bakal ada kenaikan ekspor sebelum Maret di Malaysia. Selain itu, menjelang pelaksanaan pemilu, banyak sekali faktor yang mendorong kenaikan harga CPO," jelas Josephine Goh, trader OSK Nusadana Investment Bank Bhd. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menjelang Maret, harga CPO terus melaju
MUMBAI. Harga crude palm oil (CPO) kembali menanjak untuk hari kedua. Siang tadi, harga kontrak CPO untuk pengantaran Mei menanjak 1,3% menjadi 2.568 ringgit atau US$ 828 per metrik ton di Malaysia Derivatives Exchange. Pada pukul 16.04 waktu Kuala Lumpur, kontrak yang sama berada di posisi 2.565 ringgit. Salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan harga CPO adalah spekulasi bahwa pengiriman CPO dari Malaysia akan mencatatkan peningkatan pada bulan ini seiring peningkatan penjualan oleh eksportir yang memanfaatkan pajak ekspor nol persen yang akan berakhir pada bulan ini. Seperti yang diketahui, Malaysia akan menaikkan pajak ekspor CPO menjadi 4,5% pada Maret dari sebelumnya 0% pada Januari-Februari. Sementara, menurut Steaven Halim, anggota Asosiasi Kelapa Sawit Indonesia, Indonesia diperkirakan akan tetap mempertahankan pajak ekspor CPO di level 9% pada bulan depan. "Diprediksi, bakal ada kenaikan ekspor sebelum Maret di Malaysia. Selain itu, menjelang pelaksanaan pemilu, banyak sekali faktor yang mendorong kenaikan harga CPO," jelas Josephine Goh, trader OSK Nusadana Investment Bank Bhd. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News