KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Standard Chartered Dalam laporannya yang berjudul Standard Chartered Global Focus-Economic Outlook Q3 2023 yang disampaikan pada agenda Global Research Briefing (GRB) H2 2023 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 di atas konsensus yakni sebesar 5,1%. Pandangan konsensus tersebut semakin mendekati prediksi Standard Charteres setelah keluarnya data hasil Produk Domestik Bruto (PDB)kuartal pertama yang lebih kuat dari perkiraan awal. Tercatat konsumesi rumah tangga naik tipis sebesar 4,5% secara year on year, dan pertumbuhan investasi melambat menjadi 2%, sementara pertumbuhan ekspor masih relatif kuat di tingkat 12%. “Kami perkirakan konsumsi domestik akan terus meningkat di semester kedua, dengan didorong oleh inflasi yang rendah, aktivitas perekonomian yang kembali normal, serta peningkatan belanja pemilu,” jelas Aldian Taloputra, Senior Economist Standard Chartered Bank Indonesia.
Baca Juga: Topang Ekonomi Nasional, Industri Mamin Serius Percepat Transformasi Digital Standard Chartered juga menurunkan perkiraan rata-rata inflasi tahun 2023 untuk Indonesia menjadi 3,9% (perkiraan akhir tahun: 3,1%) dari sebelumnya 4,1% (3,5%). Hal ini mencerminkan inflasi year to date yang lebih rendah dari perkiraan, serta ekspektasi Standard Chartered bahwa inflasi makanan akan relatif stabil. Inflasi makanan turun menjadi 1,2% year on year di bulan Juni dari tingkat tertinggi year-to-date sebesar 7,6% di bulan Februari, dengan dibantu oleh koordinasi antara bank sentral dan pemerintah untuk mempertahankan persediaan makanan yang memadai dan terus meningkatkan logistik. Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dalam kata sambutannya menyampaikan Indonesia kembali menjadi salah satu negara yang berpenghasilan menengah ke atas, dengan mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% di tahun 2022. Di tahun yang sama, surplus perdagangan Indonesia mencapai US$ 54,5 miliar, dan ini terus berlanjut ke semester pertama 2023 dimana surplus mencapai US$ 16,5 miliar. Di dalam negeri, pemerintah terus berupaya menjaga pasokan sehingga inflasi dan konsumsi domestik tetap terjaga. "Terkait sektor perdagangan, pemerintah juga mempunyai program bantuan dukungan pembiayaan ekspor, dan kami berharap bank-bank swasta dapat mendukung program tersebut. Oleh karena itu, saya menyambut baik forum Global Research Briefing 2023, yang diadakan oleh Standard Chartered ini,” jelas Zulkifli dalam siaran pers, Selasa (18/7). Andrew Chia, Cluster CEO, Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei & the Philippines), Standard Chartered, mengatakan pihakny sangat bersemangat melihat bagaimana Indonesia bertahan melawan perlambatan ekonomi global sejauh ini.
Baca Juga: Ekonom Sebut Target Kemiskinan Sulit Tercapai, Ini Sebabnya "Kami berharap Indonesia dapat terus bertahan dan menyelesaikan tahun 2023 dengan catatan yang kuat," katanya. Andrew juga menegaskan kembali komitmen Standard Chartered untuk tumbuh dan terus berinvestasi di Indonesia, setelah perayaan ulang tahun yang ke-160 di Indonesia belum lama ini. “Sebagai negara dengan ekonomi terbesar ke-4 di Asia Tenggara, Indonesia terus menjadi pasar utama bagi Standard Chartered. Kami bangga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui keterlibatan kami di pasar dan hubungan kami yang kuat dengan pemerintah Indonesia," kata Andrew.
Komitmen Standard Chartered yang terus mendukung berbagai penerbitan obligasi pemerintah salah satunya ditunjukkan dengan penerbitan obligasi multi tranche senilai US$ 3 miliar yang mendapatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 4,8 kali. Andrew menyampaikan Standard Chartered juga aktif terlibat dalam implementasi perjanjian JETP yang ditandatangani tahun lalu saat KTT G20 di Indonesia. Bisnis Commercial, Corporate and Institutional Banking (CCIB) yang tumbuh secara substansial seiring dengan pergeseran rantai pasokan – dan terus membantu para klien Indonesia berkembang di pasar baru, dan membawa investasi baru ke dalam negeri. "Secara bersamaan, bisnis Consumer, Private & Business Banking (CPBB) kami akan terus fokus pada kemitraan digital dan terus meningkatkan layanan wealth management untuk mendukung pertumbuhan Bank yang eksponensial serta berkelanjutan,” kata Andrew. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi