SINGAPURA. Harga kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) bergerak di dua zona hari ini (28/10). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 14.45 waktu Singapura, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Desember turun 30 sen menjadi US$ 97,55 per barel di New York Mercantile Exchange. Sebelumnya, kontrak yang sama sempat naik tipis. Pergerakan fluktuatif harga emas hitam ini terjadi sebelum dirilismnya data ekonomi AS yang diprediksi akan menyebabkan bank sentral AS menunda rencana pemangkasan stimulusnya. Adapun sejumlah data yang dijadwalkan akan dirilis pekan ini adalah data produksi minyak yang diprediksi naik pada September dan tingkat ekspor Irak yang pada bulan lalu turun menjadi 62,1 juta barel karena adanya penutupan sementara akibat pemeliharaan. "Banyak sekali data ekonomi yang akan dirilis pekan ini. Data yang negatif akan berdampak buruk bagi pasar minyak," jelas Ric Spooner, chief market analyst CMC Markets di Sydney. Dia memprediksi, level resisten harga minyak berada di level US$ 98,70 dan level support di posisi US$ 95. Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Desember naik 27 sen menjadi US$ 107,20 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menjelang sore, harga minyak di Asia fluktuatif
SINGAPURA. Harga kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) bergerak di dua zona hari ini (28/10). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 14.45 waktu Singapura, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Desember turun 30 sen menjadi US$ 97,55 per barel di New York Mercantile Exchange. Sebelumnya, kontrak yang sama sempat naik tipis. Pergerakan fluktuatif harga emas hitam ini terjadi sebelum dirilismnya data ekonomi AS yang diprediksi akan menyebabkan bank sentral AS menunda rencana pemangkasan stimulusnya. Adapun sejumlah data yang dijadwalkan akan dirilis pekan ini adalah data produksi minyak yang diprediksi naik pada September dan tingkat ekspor Irak yang pada bulan lalu turun menjadi 62,1 juta barel karena adanya penutupan sementara akibat pemeliharaan. "Banyak sekali data ekonomi yang akan dirilis pekan ini. Data yang negatif akan berdampak buruk bagi pasar minyak," jelas Ric Spooner, chief market analyst CMC Markets di Sydney. Dia memprediksi, level resisten harga minyak berada di level US$ 98,70 dan level support di posisi US$ 95. Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Desember naik 27 sen menjadi US$ 107,20 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News