KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari Valentine tinggal menghitung hari, buket bunga pun mulai diburu. Efeknya, pebisnis
florist pun dibuat sibuk bukan kepalang karena kebanjiran pesanan. Memberikan hadiah serangkai bunga di hari Valentine untuk orang terkasih terasa romatis. Rangkaian bunga yang cantik seolah menjadi tanda kasih sayang. Fenomena ini dimanfaatkan oleh pemilik usaha
florist dengan menawarkan jasa merangkai bunga. Mereka berlomba-lomba memamerkan foto hasil karyanya untuk menarik perhatian konsumen.
Caroline Robianto, misalnya, Pemilik Fleurica Designs, asal Jakarta yang sejak tiga minggu lalu rajin mengunggah foto rangkaian bunga bertema Valentine di Instagramnya. "Sejak itu pula pesanan konsumen mulai masuk dan akan banyak dicari satu atau dua hari menjelang tanggal 14 Februari," katanya pada KONTAN, Senin (11/2). Khusus momen ini, jumlah pesanan naik drastis mencapai 10-20 kali lipat dari hari-hari biasa. Sekedar info, pada hari normal rata-rata pesanan yang diterima sekitar tiga sampai lima rangkaian bunga. Tidak hanya permintaan yang naik, harga jualnya pun juga ikutan naik. Perempuan yang lebih akrab disapa Carol ini mengaku satu rangkaian bunga dia hargai mulai Rp 650.000 sampai Rp 1,5 juta, alias naik sekitar 30%-40% dari harga biasanya. Dia menyebutkan kenaikan harga ini disebabkan tingginya harga jual bunga potong dipasaran ditambah jumlah bunga yang terbatas. Meski memanfaatkan Instagram sebagai tempat promosi, Carol hanya menerima pesanan bunga untuk wilayah Jakarta dan Tangerang, Banten. Alasannya, takut rangkaian bunga rusak bila dikirim menggunakan paket. Ester Lumadi, Pemilik Flowerbee asal Jakarta juga mengaku kebanjiran pesanan menjelang hari Valentine. Total pesanan yang masuk mencapai tiga kali lipat dari pesanan hari biasa yang berjumlah 5-10 pesanan per hari. "Sejak awal bulan sudah ada pesanan masuk, biasanya masa belanja konsumen sampai saat hari perayaan," katanya. Selain membuat rangkaian bunga yang sudah dipesan, dia juga sengaja membuat rangkaian bunga tambahan untuk memenuhi permintaan rangkaian bunga secara mendadak saat hari perayaan. Berbeda dengan pemain sebelumnya, Ester memilih tidak menaikkan harga jual produk. Alasannya, dia tidak ingin membuat konsumen kecewa. Setiap rangkaian bunga dijual mulai dari Rp 75.000 sampai Rp 600.000. Memanfaatkan Instagram sebagai media promosi, konsumennya pun datang dari Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Pontianak, sampai Papua. Inovasi model dan jenis bunga Ketatnya persaingan membuat para pengusaha florist harus putar otak untuk bertahan. Untuk menggaet hati konsumen, Ester mengkombinasi rangkaian bunganya dengan coklat atau membuat model rangkaian bunga
artificial dalam frame. Sehingga, dapat dijadikan pajangan oleh si penerima. Jenis bunga yang digunakan tidak melulu bunga mawar tapi ada tulip dan bunga matahari. Untuk menjaga kulitas, sebagian bunga-bunga palsunya didatangkan langsung dari luar negeri. Berbeda dengan Carol yang memilih menawarkan rangkaian bunga tropical untuk momen Valentine. Model rangkaian ini diisi dengan aneka dedaunan dan bunga tropis seperti anggrek atau bunga matahari.
" Kami mencoba menawarkan rangkaian yang tidak menggunakan bunga mawar sama sekali agar konsumen tidak bosan," katanya. Untuk memenuhi kebutuhan bunga segar, Carol menjalin kerjasama dengan suplayer bunga yang ada di Pasar Rawa Belong, Jakarta Barat. Lainnya, kedua ahli perangkai bunga ini menggeluti usaha
florist karena hobi dan belajar merangkai bunga secara otodidak. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati