KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara historis, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung mengalami penguatan di akhir tahun karena aksi window dressing. Namun, Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan bahwa window dressing tahun ini tidak akan setinggi tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun berjalan ini, IHSG sudah mencatatkan kenaikan sebesar 6,44% secara year to date (YtD) per Rabu (25/9). Bahkan, pada pekan lalu, IHSG sudah menyentuh level 7.900. Head of Investment Information Team Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina menilai, potensi window dressing dalam dua bulan ke depan mungkin tidak akan terlalu besar, mengingat kenaikan IHSG yang sudah cukup signifikan. “Kenaikan IHSG yang sudah cukup tinggi membuat ruang untuk window dressing menjadi terbatas,” kata dia, Selasa (24/9).
Mirae Asset Sekuritas juga mencermati perkembangan pasar pada Oktober dan November, yang diperkirakan akan dipengaruhi oleh dinamika politik baik di dalam negeri, seperti pembentukan kabinet baru, maupun di Amerika Serikat (AS) yang akan menghadapi pemilihan presiden. Jika pasar AS mengalami gejolak, potensi window dressing tetap ada. Sebaliknya, jika kondisi di AS stabil dan dinamika politik tidak berlangsung lama, IHSG kemungkinan akan bertahan di level yang lebih konsisten. Baca Juga: Jangan Ketinggalan! Cermati Saham-Saham Ini Sebelum Window Dressing Tiba “Kami mendorong nasabah untuk tetap berinvestasi pada bulan-bulan ini karena prospek tahun depan diperkirakan lebih positif,” tambah Martha. Selain faktor politik, proyeksi pasar juga mempertimbangkan kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan pemangkasan suku bunga The Fed (Fed Rate). Bank Indonesia baru-baru ini memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, dan target suku bunga berada di angka 5,75%. Sementara itu, Fed Rate kemungkinan bakal dipangkas 50 basis poin pada bulan November dan Desember, masing-masing sebesar 25 basis poin. Total pemangkasan Fed Rate hingga 100 basis poin di akhir tahun 2024 diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor tertentu.