Dunia bisnis fotografi terus berkembang. Munculnya teknologi kamera digital dan perangkat cetak yang semakin canggih mengubah wajah bisnis studio foto. Walau terus tertekan, bisnis ini tampaknya masih prospektif. Ini terbukti dengan masih banyaknya studio foto yang bertahan dan terus berkembang. Sebut saja di antaranya, Malibu 62 Studio, Bornis Studio, dan M Photo Kios. Tak hanya berhasil menambah jumlah mitra, mereka juga telah merambah berbagai pelosok Indonesia.M Photo Kios, misalnya, telah merambah Medan, Samarinda, hingga Papua. Adapun Bornis Studio juga memiliki empat mitra baru sejak Februari tahun lalu. Hanya Malibu 62 Studio yang cuma menambah satu mitra dalam jangka waktu tiga tahun. Berikut ini, kami ulas kembali perkembangan bisnis ke-tiga studio foto, yaitu Malibu, Bornis dan M Photo Kios. Tak hanya dari jumlah mitra, kami juga mengulas kembali nilai investasi kemitraan yang mereka tawarkan. • Malibu 62 StudioSaat harian ini mengulas tawaran waralaba Malibu Studio 62 pada Februari 2008, Malibu sudah memiliki 24 mitra. Setelah lebih dari tiga tahun bisnis ini berjalan, jumlah mitra Malibu 62 nyatanya hanya bertambah satu sehingga menjadi 25 mitra.Malibu berkilah, sepinya pertambahan mitra karena Malibu berkonsentrasi pada peningkatan kualitas mitra, bukan hanya mengejar jumlah. Dengan memperhatikan kualitas terwaralaba satu per satu, Malibu 62 berharap bisnis dan kerja sama dengaan mitra-mitra tersebut tidak putus di tengah jalan. "Memang kami fokus pada kualitas franchisee, bukan kuantitas," tandas Carolina Lesmana, Manajer Pemasaran dan Komunikasi Malibu 62 Studio. Walau sepi peminat, Carolina optimistis bisnis studio foto akan terus berkembang. Saat ini, dia tengah memproses permintaan tiga calon mitra baru. "Minggu depan kami akan membuka satu studio di Sidoarjo," ujarnya. Menurut Carolina, Malibu belum mengoperasikan tiga calon mitranya lantaran tempat usaha belum siap pakai. Jika tempat sudah siap, menurut Carolina, dalam 1-2 bulan bisnis mereka bisa berjalan.Berbeda dengan tulisan KONTAN sebelumnya, tawaran investasi Malibu 62 sudah berbeda jauh. Agar bisa memiliki bisnis Malibu, calon terwaralaba harus menyiapkan dana investasi sebesar Rp 200 juta. Nilai investasi itu sudah termasuk franchise fee sebesar Rp 50 juta yang berlaku selama lima tahun. Harap dicatat, nilai investasi itu, belum termasuk sewa lokasi, perlengkapan, dan biaya training karyawan. Nilai ini naik sekitar Rp 10 juta dari tiga tahun yang lalu yang hanya Rp 190 juta. Saat itu, nilai investasi itu sudah termasuk sewa tempat dan franchisee fee Rp 30 juta selama lima tahun. Harga peralatan yang naik menjadi sebab kenaikan nilai investasi. Menurut Caroline, usaha foto studio akan terus berkembang. "Foto sudah jadi kebutuhan, mulai dari lahir hingga masuk liang kubur, dokumentasi berupa foto dibutuhkan," katanya. Walau tidak mentargetkan penambahan mitra pada tahun ini, Malibu mulai merambah wilayah timur Indonesia. Bermarkas di Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara, target konsumen Malibu adalah remaja.• Bornis StudioBornis Studio berasal dari Tarakan, Kalimantan Timur. Menawarkan kemitraan sejak tahun 2009, saat ini, Bornis Studio sudah berkembang menjadi tujuh mitra. Padahal, pada Februari 2010 lalu, Bornis hanya punya tiga mitra saja. "Mitra tersebar di Bontang dan Tarakan," kata Hamka Alwi, pemilik Bornis. Bergabungnya lima mitra baru menambah jaringan bisnis Bornis Studio. Jika dulu tiga mitra Bornis berada di Bontang, Banjarmasin, dan Berau, lima mitra baru Bornis mengambil lokasi di Bontang dan Tarakan. Selain menambah mitra baru, Hamka juga menambah satu paket tawaran kemitraan baru. Paket baru yang ditawarkan adalah paket master franchise dengan nilai investasi Rp 175 juta. Paket investasi baru itu menambah paket mini studio yang ditawarkan sebelumnya dengan nilai investasi Rp 75 juta. Sampai akhir bulan ini Bornis sudah memiliki dua master franchise. Untuk memiliki paket baru Bornis, calon mitra tak hanya membayar Rp 175 juta. Terwaralaba juga harus membiayai ongkos survei lokasi sebesar Rp 7 juta, biaya royalti dan management fee. "Nantinya pengerjaan foto di setiap mini studio dilakukan master franchise," tutur Hamka.Bagi mitra yang mengambil paket master franchise, royalty fee yang dipungut Bornis adalah 5% dari total omzet per bulan. Adapun royalty fee paket mini studio 8% dari omzet per bulan. Dengan membayar nilai investasi tersebut, mitra boleh mempergunakan nama Bornis hingga lima tahun, meningkat dua tahun dari sebelumnya. Selain itu, mitra juga akan mendapatkan dukungan peralatan foto dan video untuk pengembangan usaha. Untuk paket master franchise, mitra mendapat dukungan peralatan foto dan fotografi dan videografi baru beserta mesin cetak.Dengan menyasar semua segmen pasar, Bornis berusaha memberikan layanan dan harga yang komplet dan bersaing. Tak hanya fotografi, jasa dokumentasi kalender, prewedding, acara perusahaan, hingga pembuatan company profile juga dilayani. Dengan layanan yang komplet, Hamka menghitung dalam sebulan mitra paket mini studio dapat mengantongi omzet Rp 12 juta dengan rata-rata margin 25 %. Akan halnya mitra paket master franchise bisa mendapat omzet Rp 37 juta dalam sebulan dengan margin 27%. "Balik modal rata-rata 14 bulan," janjinya. Asumsi omzet itu didapat dari rata-rata 20 pelanggan dalam sehari. Agar target itu tercapai, Hamka menyarankan lokasi usaha di rumah toko (ruko) atau perumahan. "Harus di jalan utama yang strategis," katanya. • M Photo KiosDi bawah bendera PT Modern Photo Tbk, M Photo Kios mengalami kenaikan mitra tiap tahun. "Saat ini, M Photo Kios sudah memiliki 30 mitra," tandas Aun Surya, Franchise Section Head M Photo Kios. Tersebar dipelbagai kota besar di Indonesia, M Photo Kios sekarang sudah ada di Medan, Padang, Pekanbaru, Jambi, dan Palembang. Sedangkan di Pulau Jawa, M Photo Kios ada di Jakarta, Bandung, Surabaya. di wilayah Kalimantan, M Photo Kios berlokasi di Samarinda, Pontianak, dan Banjarmasin. Bahkan, M Photo kios juga merambah di Manado, Makassar, serta Papua.Pada Februari 2008, KONTAN mengulas tawaran bisnis M Photo Kios. Saat itu, bisnis ini ditawarkan dengan investasi sekitar Rp 250 juta. Saat ini, calon mitra bisa memilih tiga paket investasi yang ditawarkan mulai Rp 125 juta, Rp 300 juta - Rp 500 juta, serta paket Rp 1,2 miliar. Aun Surya mengatakan, beda ketiga paket tersebut adalah tingkat kelengkapan peralatan. Selain investasi di atas, mitra juga harus membayar royalty fee sebesar 10% per bulan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menjepret laba bisnis studio foto
Dunia bisnis fotografi terus berkembang. Munculnya teknologi kamera digital dan perangkat cetak yang semakin canggih mengubah wajah bisnis studio foto. Walau terus tertekan, bisnis ini tampaknya masih prospektif. Ini terbukti dengan masih banyaknya studio foto yang bertahan dan terus berkembang. Sebut saja di antaranya, Malibu 62 Studio, Bornis Studio, dan M Photo Kios. Tak hanya berhasil menambah jumlah mitra, mereka juga telah merambah berbagai pelosok Indonesia.M Photo Kios, misalnya, telah merambah Medan, Samarinda, hingga Papua. Adapun Bornis Studio juga memiliki empat mitra baru sejak Februari tahun lalu. Hanya Malibu 62 Studio yang cuma menambah satu mitra dalam jangka waktu tiga tahun. Berikut ini, kami ulas kembali perkembangan bisnis ke-tiga studio foto, yaitu Malibu, Bornis dan M Photo Kios. Tak hanya dari jumlah mitra, kami juga mengulas kembali nilai investasi kemitraan yang mereka tawarkan. • Malibu 62 StudioSaat harian ini mengulas tawaran waralaba Malibu Studio 62 pada Februari 2008, Malibu sudah memiliki 24 mitra. Setelah lebih dari tiga tahun bisnis ini berjalan, jumlah mitra Malibu 62 nyatanya hanya bertambah satu sehingga menjadi 25 mitra.Malibu berkilah, sepinya pertambahan mitra karena Malibu berkonsentrasi pada peningkatan kualitas mitra, bukan hanya mengejar jumlah. Dengan memperhatikan kualitas terwaralaba satu per satu, Malibu 62 berharap bisnis dan kerja sama dengaan mitra-mitra tersebut tidak putus di tengah jalan. "Memang kami fokus pada kualitas franchisee, bukan kuantitas," tandas Carolina Lesmana, Manajer Pemasaran dan Komunikasi Malibu 62 Studio. Walau sepi peminat, Carolina optimistis bisnis studio foto akan terus berkembang. Saat ini, dia tengah memproses permintaan tiga calon mitra baru. "Minggu depan kami akan membuka satu studio di Sidoarjo," ujarnya. Menurut Carolina, Malibu belum mengoperasikan tiga calon mitranya lantaran tempat usaha belum siap pakai. Jika tempat sudah siap, menurut Carolina, dalam 1-2 bulan bisnis mereka bisa berjalan.Berbeda dengan tulisan KONTAN sebelumnya, tawaran investasi Malibu 62 sudah berbeda jauh. Agar bisa memiliki bisnis Malibu, calon terwaralaba harus menyiapkan dana investasi sebesar Rp 200 juta. Nilai investasi itu sudah termasuk franchise fee sebesar Rp 50 juta yang berlaku selama lima tahun. Harap dicatat, nilai investasi itu, belum termasuk sewa lokasi, perlengkapan, dan biaya training karyawan. Nilai ini naik sekitar Rp 10 juta dari tiga tahun yang lalu yang hanya Rp 190 juta. Saat itu, nilai investasi itu sudah termasuk sewa tempat dan franchisee fee Rp 30 juta selama lima tahun. Harga peralatan yang naik menjadi sebab kenaikan nilai investasi. Menurut Caroline, usaha foto studio akan terus berkembang. "Foto sudah jadi kebutuhan, mulai dari lahir hingga masuk liang kubur, dokumentasi berupa foto dibutuhkan," katanya. Walau tidak mentargetkan penambahan mitra pada tahun ini, Malibu mulai merambah wilayah timur Indonesia. Bermarkas di Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara, target konsumen Malibu adalah remaja.• Bornis StudioBornis Studio berasal dari Tarakan, Kalimantan Timur. Menawarkan kemitraan sejak tahun 2009, saat ini, Bornis Studio sudah berkembang menjadi tujuh mitra. Padahal, pada Februari 2010 lalu, Bornis hanya punya tiga mitra saja. "Mitra tersebar di Bontang dan Tarakan," kata Hamka Alwi, pemilik Bornis. Bergabungnya lima mitra baru menambah jaringan bisnis Bornis Studio. Jika dulu tiga mitra Bornis berada di Bontang, Banjarmasin, dan Berau, lima mitra baru Bornis mengambil lokasi di Bontang dan Tarakan. Selain menambah mitra baru, Hamka juga menambah satu paket tawaran kemitraan baru. Paket baru yang ditawarkan adalah paket master franchise dengan nilai investasi Rp 175 juta. Paket investasi baru itu menambah paket mini studio yang ditawarkan sebelumnya dengan nilai investasi Rp 75 juta. Sampai akhir bulan ini Bornis sudah memiliki dua master franchise. Untuk memiliki paket baru Bornis, calon mitra tak hanya membayar Rp 175 juta. Terwaralaba juga harus membiayai ongkos survei lokasi sebesar Rp 7 juta, biaya royalti dan management fee. "Nantinya pengerjaan foto di setiap mini studio dilakukan master franchise," tutur Hamka.Bagi mitra yang mengambil paket master franchise, royalty fee yang dipungut Bornis adalah 5% dari total omzet per bulan. Adapun royalty fee paket mini studio 8% dari omzet per bulan. Dengan membayar nilai investasi tersebut, mitra boleh mempergunakan nama Bornis hingga lima tahun, meningkat dua tahun dari sebelumnya. Selain itu, mitra juga akan mendapatkan dukungan peralatan foto dan video untuk pengembangan usaha. Untuk paket master franchise, mitra mendapat dukungan peralatan foto dan fotografi dan videografi baru beserta mesin cetak.Dengan menyasar semua segmen pasar, Bornis berusaha memberikan layanan dan harga yang komplet dan bersaing. Tak hanya fotografi, jasa dokumentasi kalender, prewedding, acara perusahaan, hingga pembuatan company profile juga dilayani. Dengan layanan yang komplet, Hamka menghitung dalam sebulan mitra paket mini studio dapat mengantongi omzet Rp 12 juta dengan rata-rata margin 25 %. Akan halnya mitra paket master franchise bisa mendapat omzet Rp 37 juta dalam sebulan dengan margin 27%. "Balik modal rata-rata 14 bulan," janjinya. Asumsi omzet itu didapat dari rata-rata 20 pelanggan dalam sehari. Agar target itu tercapai, Hamka menyarankan lokasi usaha di rumah toko (ruko) atau perumahan. "Harus di jalan utama yang strategis," katanya. • M Photo KiosDi bawah bendera PT Modern Photo Tbk, M Photo Kios mengalami kenaikan mitra tiap tahun. "Saat ini, M Photo Kios sudah memiliki 30 mitra," tandas Aun Surya, Franchise Section Head M Photo Kios. Tersebar dipelbagai kota besar di Indonesia, M Photo Kios sekarang sudah ada di Medan, Padang, Pekanbaru, Jambi, dan Palembang. Sedangkan di Pulau Jawa, M Photo Kios ada di Jakarta, Bandung, Surabaya. di wilayah Kalimantan, M Photo Kios berlokasi di Samarinda, Pontianak, dan Banjarmasin. Bahkan, M Photo kios juga merambah di Manado, Makassar, serta Papua.Pada Februari 2008, KONTAN mengulas tawaran bisnis M Photo Kios. Saat itu, bisnis ini ditawarkan dengan investasi sekitar Rp 250 juta. Saat ini, calon mitra bisa memilih tiga paket investasi yang ditawarkan mulai Rp 125 juta, Rp 300 juta - Rp 500 juta, serta paket Rp 1,2 miliar. Aun Surya mengatakan, beda ketiga paket tersebut adalah tingkat kelengkapan peralatan. Selain investasi di atas, mitra juga harus membayar royalty fee sebesar 10% per bulan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News