Menkes Budi Gunadi Sebut Stok Vaksin Covid-19 Masih 10 Juta Dosis



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Hingga saat ini pemerintah masih memiliki 10 juta stok vaksin Covid-19 yang tersedia di pusat dan daerah.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dari 10 juta dosis vaksin tersebut 60% merupakan vaksin yang diperoleh dari skema hibah dari negara lain atau gratis.

"Kita masih punya sekitar 10 juta stok vaksin tersedia di pusat dan di daerah. Sekitar 60% nya adalah vaksin hibah. Jadi ini vaksin yang gratis diberikan oleh pemerintah luar negeri," kata Budi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (30/8).


Secara rinci dalam paparan Kementerian Kesehatan total stok vaksin dari skema hibah ialah 5,1 juta dosis kemudian stok vaksin yang dibeli pemerintah 4,9 juta dosis. Di mana vaksin Pfizer menjadi stok yang paling banyak yaitu 4,5 juta dosis, dan seluruhnya diperoleh dari skema hibah.

Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Tambah 2.871 Termasuk Menkes, Ini Pesannya Untuk Cegah Omicron

Kemudian posisi kedua stok terbanyak adalah vaksin Covovax 3,1 juta dosis yang terbagi menjadi 2,6 juta dosis di pusat dan 476.480 dosis di daerah. Untuk vaksin stok Covovax ini merupakan vaksin yang dibeli langsung pemerintah dengan APBN.

Posisi ketiga stok vaksin terbanyak ditempati oleh Sinovac yaitu 1,9 juta dosis. Di mana 114.021 dosis merupakan vaksin Sinovac hibah yang kini berada di daerah, serta 1,8 juta dosis vaksin dibeli dengan APBN.

Selanjutnya vaksin Janssen, total stok ada 385.645 dosis dan seluruhnya merupakan vaksin hibah. Lebih rinci vaksin ini terbagi menjadi 199.200 dosis di pusat dan 186.445 dosis di daerah.

Terakhir ada stok 46.210 dosis AstraZeneca dan 23.106 dosis Sinopharm. Stok yang tersedia dari keduanya merupakan vaksin didapatkan dari skema hibah.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin Ingin 60% Produksi Alkes Gunakan Komponen Lokal

Meski demikian, Budi menerangkan bahwa Indonesia masih mendapatkan tawaran vaksin hibah dari negara lain. Namun, pemerintah masih akan melihat perkembangan animo masyarakat untuk vaksinasi.

Per kemarin (29/8) total sudah ada 434 juta dosis vaksin yang telah disuntikkan kepada 203 juta orang. Jika dilihat dari sasaran vaksinasi cakupannya kini sudah mencapai 72,8% yang dapatkan vaksin primer atau dosis satu dan dua.

"Tapi kalau dari total populasi karena banyak populasi kita yang muda masuk sasaran kita sudah 63,24% [dosis 1 dan 2]," paparnya.

Sedangkan untuk booster hingga kini baru mencapai 22,32% dari total populasi yakni 270 juta penduduk, atau 25,70% dari total sasaran vaksinasi Covid-19 234 juta orang. Untuk laju vaksinasi, Budi mengatakan saat ini rata-rata berada di angka 100.000 suntikkan per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli