KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyatakan masyarakat tidak perlu khawatir dengan persediaan vaksin untuk menanggulangi kasus penyakit cacar monyet atau Monkeypox (Mpox). Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan vaksin yang diimpor buat menanggulangi kasus Mpox. "Aman, tenang itu (vaksin), tenang," kata Budi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin (2/9/2024).
Budi mengatakan, pemerintah sampai saat ini masih mengutamakan memberikan vaksin Mpox kepada kelompok tertentu, seperti pengidap human immunodeficiency virus (HIV). Akan tetapi, dia menyampaikan distribusi vaksin Mpox ke berbagai rumah sakit pemerintah dan swasta bakal dilakukan.
Baca Juga: Selain Brazil, Sederet Negara Ini juga Pernah dan Masih Memblokir X (Twitter) "Vaksin Mpox kita berikan. Mpox itu enggak menular, di situ-situ saja, jarang. Itu biasanya ke kelompok tertentu kayak HIV. Jadi, yang kita vaksin di kelompok itu-itu dulu, dan yang swasta (rumah sakit) nanti kita juga sebarkan," ujar Budi. Budi mengimbau supaya masyarakat tenang dan tidak terpancing kabar burung, serta terus menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) buat mencegah terjangkit Mpox. "Yang penting perilakunya baik, karena kayak HIV itu (penularan Mpox)," ucap Budi. Sampai Kamis (29/8/2024) tercatat terdapat 88 kasus Mpox di Indonesia. Akan tetapi, Budi menyatakan jumlah kasus itu adalah akumulasi dari 2022 sampai 2024. Menurut Budi, sempat terjadi lonjakan kasus Mpox pada 2023, tetapi menurun pada 2024. Budi meminta masyarakat tetap tenang dan tidak khawatir terhadap potensi infeksi cacar monyet karena tingkat kematian atau fatalitasnya kecil. Selain itu, kata Budi, kasus Mpox di Indonesia lebih banyak disebabkan varian baru (clade) IIB, dan diyakini sembuh 100 persen jika diobati dengan tepat dan tuntas. Sedangkan cacar monyet clade IB menyebar di Afrika, Swedia, dan Thailand. Pemerintah, kata Budi, sudah mengimpor 1.600 dosis vaksin cacar monyet dari Denmark. Akan tetapi, karena jumlahnya terbatas dan harga vaksin itu cukup tinggi, untuk sementara pemerintah bakal selektif. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, pemberian vaksin Mpox sampai saat ini diutamakan bagi kelompok berisiko tinggi sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurut Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI dr. Prima Yosephine, M.K.M, kelompok berisiko tinggi tersebut antara lain LSL (Lelaki berhubungan Seks dengan Lelaki) atau pasangan seks multipel, dan individu yang kontak dengan pengidap Mpox dalam 2 pekan terakhir. “Kelompok berisiko lainnya termasuk petugas laboratorium yang melakukan pemeriksaan spesimen virologi, terutama di daerah yang ada kasus mpox, dan petugas kesehatan yang melakukan penanganan pada kasus Mpox,” ujar Prima di Jakarta, pada Rabu (28/8/2024) pekan lalu. Sementara anak-anak sampai saat ini tidak termasuk dalam kelompok sasaran vaksinasi Mpox di Indonesia.
“Sampai saat ini, anak-anak tidak termasuk dalam sasaran yang akan diberikan vaksin Mpox. Namun, petugas kesehatan yang melakukan penanganan kasus Mpox akan diberikan (vaksin) untuk memberi perlindungan dari tertularnya infeksi virus Mpox,” papar Prima.
Baca Juga: Badan Pengawas Obat AS Setujui Vaksin Emergent untuk MPOX Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menkes Jamin Stok Vaksin Buat Pengidap Cacar Monyet", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2024/09/02/13385611/menkes-jamin-stok-vaksin-buat-pengidap-cacar-monyet?page=all#page2 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati