Menkes: Pelayanan RS jangan terganggu demo dokter



JAKARTA. Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi meminta agar rumah sakit tetap memberikan pelayanan yang memadai kepada pasien meskipun ada ancaman unjuk rasa yang dilakukan para dokter kandungan atas kasus dokter Dewa Ayu Sasiary Prawani yang divonis bersalah. Hal itu dikatakan Nafsiah menanggapi rencana demo seluruh dokter spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG) atau spesialis kandungan di seluruh Indonesia, pada hari Rabu (27/11) besok. "Kita tetap berusaha supaya pelayanan Rumah Sakit tidak terganggu. Saya masih percaya teman-teman (dokter) masih memperhatikan pelayanan," tutur Nafsiah di Kantor Presiden, Selasa (26/11). Menurut Menkes, pihaknya berusaha mencegah terganggunya pelayanan kepada pasien akibat rencana unjuk rasa dokter tersebut. Nafiah mengatakan bisa memahami perasaan para dokter kandungan se Indonesia akibat putusan MA memvonis 10 bulan penjara dokter Ayu. Seharusnya, lanjut Menkes, hakim tahu bahwa tidak ada dokter yang berniat membunuh pasiennya. "Seseorang menjadi dokter, masa sih untuk membunuh seseorang. Kan tidak mungkin. Seseorang menjadi dokter karena ingin menyelamatkan jiwa orang lain," terangnya. Karena itu, hal yang sama juga berlaku pada kasus dokter Ayu. Ia berusaha menolong ibu hamil dan bayinya yang memang dalam keadaan gawat. Tapi hanya anak yang selamat, sementara ibunya tidak. Setelah ada pemeriksaan dari Pengadilan, lanjut Nafsiah, dokter Ayu tidak bersalah dan bebas murni. "Dari majelis etik, semua prosedur telah dilakukan, tidak ada pelanggaran dari otopsi juga sudah. Inilah, kenapa kok bisa kasasi kemudian keputusan MA bersalah dan pidana. Itu yang tidak kita mengerti," ujar Menkes. Karena itu, Kementerian Kesehatan, lanjut Nafsiah telah melakukan langkah hukum dengan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan Kasasi MA tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan