JAKARTA. Pemerintah terus berupaya menertibkan praktik impor ilegal dengan memperketat sistem dan membentuk Satuan Tugas (Satgas). Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengungkap ada sekitar 1.300 hingga 1.500 importir bermasalah yang berisiko tinggi merugikan negara atau biasa disebut Very High Risk Importer (VHRI). "Mereka adalah importir yang aktivitas, lokasi dan track record-nya buruk, sehingga perlu kami periksa secara langsung," tuturnya saat ditemui awak media di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Rabu (12/7). Sri Mulyani menjelaskan, klasifikasi VHRI yang melakukan praktik impor ilegal cukup beragam. Ada importir yang menyelundupkan barang supaya terbebas dari kewajiban membayar pajak atau bahkan tidak memiliki NPWP.
Menkeu: 1.500 importir nakal bikin negara rugi
JAKARTA. Pemerintah terus berupaya menertibkan praktik impor ilegal dengan memperketat sistem dan membentuk Satuan Tugas (Satgas). Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengungkap ada sekitar 1.300 hingga 1.500 importir bermasalah yang berisiko tinggi merugikan negara atau biasa disebut Very High Risk Importer (VHRI). "Mereka adalah importir yang aktivitas, lokasi dan track record-nya buruk, sehingga perlu kami periksa secara langsung," tuturnya saat ditemui awak media di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Rabu (12/7). Sri Mulyani menjelaskan, klasifikasi VHRI yang melakukan praktik impor ilegal cukup beragam. Ada importir yang menyelundupkan barang supaya terbebas dari kewajiban membayar pajak atau bahkan tidak memiliki NPWP.