KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Ancaman krisis pangan global bukan isapan jempol belaka. Ini terjadi akibat buntut pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan juga perang antara Rusia dan Ukraina. Bahkan, Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen menyebut perang Rusia-Ukraina telah merusak rantai pasok makanan global. Akibatnya, harga pangan, pupuk bahkan bahan bakar minyak melonjak tajam. “Perang Rusia melawan Ukraina telah memperburuk dan menyebabkan krisis kerawanan pangan global. Putin (Presiden Rusia) telah merusak pertanian, biji-bijian dan peralatan pertanian. Ini menandakan dia menggunakan makanan sebagai senjata perang,” tutur Yellen dalam agenda High Level Seminar: Promoting Global Collaboration for Tackling Food Insecurity, di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7). Yellen mengatakan, dampak yang dirasakan dari krisis tersebut semakin menyebar luas. Dampak terparah dirasakan negara-negara miskin atau berpenghasilan rendah.
Menkeu AS Janet Yellen Salahkan Presiden Putin Lantaran Sebabkan Krisis Pangan
KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Ancaman krisis pangan global bukan isapan jempol belaka. Ini terjadi akibat buntut pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan juga perang antara Rusia dan Ukraina. Bahkan, Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen menyebut perang Rusia-Ukraina telah merusak rantai pasok makanan global. Akibatnya, harga pangan, pupuk bahkan bahan bakar minyak melonjak tajam. “Perang Rusia melawan Ukraina telah memperburuk dan menyebabkan krisis kerawanan pangan global. Putin (Presiden Rusia) telah merusak pertanian, biji-bijian dan peralatan pertanian. Ini menandakan dia menggunakan makanan sebagai senjata perang,” tutur Yellen dalam agenda High Level Seminar: Promoting Global Collaboration for Tackling Food Insecurity, di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7). Yellen mengatakan, dampak yang dirasakan dari krisis tersebut semakin menyebar luas. Dampak terparah dirasakan negara-negara miskin atau berpenghasilan rendah.