JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan current account deficit (CAD) atawa defisit transaksi berjalan pada tahun ini tidak akan jauh berbeda dibanding tahun lalu yaitu sekitar 3% dari PDB. Penyebabnya, impor barang modal dan impor minyak yang masih besar tahun ini. Menanggapi prediksi BI tersebut, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah masih optimis defisit transaksi berjalan pada tahun ini bisa lebih baik dibanding tahun 2014. Impor minyak memang berpotensi meningkat karena harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi premium yang turun, namun biaya impor akan turun karena harga turun. "Yah pokoknya lebih baik dari tahun 2014," ujarnya, Jumat (16/1). Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) memprediksi defisit transaksi berjalan pada tahun 2015 masih akan berada pada level 3% dari PDB.
Menkeu: Defisit transaksi berjalan bisa lebih baik
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan current account deficit (CAD) atawa defisit transaksi berjalan pada tahun ini tidak akan jauh berbeda dibanding tahun lalu yaitu sekitar 3% dari PDB. Penyebabnya, impor barang modal dan impor minyak yang masih besar tahun ini. Menanggapi prediksi BI tersebut, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah masih optimis defisit transaksi berjalan pada tahun ini bisa lebih baik dibanding tahun 2014. Impor minyak memang berpotensi meningkat karena harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi premium yang turun, namun biaya impor akan turun karena harga turun. "Yah pokoknya lebih baik dari tahun 2014," ujarnya, Jumat (16/1). Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) memprediksi defisit transaksi berjalan pada tahun 2015 masih akan berada pada level 3% dari PDB.