Menkeu harap APIP dapat menjawab tantangan pengawasan keuangan negara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) memegang peranan penting dari organisasi pemerintahan. APIP berperan sebagai independent assurance bagi pemerintah untuk manajemen risiko, menjaga tata kelola, dan memberikan keyakinan bahwa pengendalian internal berjalan dengan efektif.

Risiko organisasi perlu dijaga, dipantau, dan dikelola. “Membangun kredibilitas, reputasi yang baik, dan kepercayaan publik itu sangat sulit. Sedangkan menghancurkan atau merusaknya sangat mudah,” kata Menkeu dalam Rapat Koordinasi Nasional (rakornas) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI), Rabu (23/12).

Dalam masa pandemi Covid-19, tantangan bagi APIP semakin menantang. Pandemi menjadikan pemerintah harus bergerak cepat dan fleksibel, namun tetap harus akurat, kredibel, dan patuh dengan peraturan. 


Baca Juga: Hingga November, penerimaan negara baru capai 83,7% dari target akhir tahun

Menkeu bilang di masa pandemi ini, terjadi peningkatan risiko dengan kondisi pendapatan negara yang turun seiring penambahan belanja negara yang besar di tengah keterbatasan untuk bertemu secara fisik.

Sehingga, APIP harus dapat menjawab tantangan dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi dapat dimanfaatkan untuk pertemuan secara virtual sehingga memberikan keyakinan terhadap kualitas, mendeteksi risiko, memberikan umpan balik atau menjaga tata kelola agar reputasi tetap dijaga.

Menkeu berharap APIP fokus pada perbaikan kualitas internal auditor. “Keahlian pada digital ditingkatkan di sisi lain peningkatan intelektual dan kompetensi berpikir kritis juga meningkat. Namun yang paling penting, integritas tidak boleh ditinggalkan,” pesan Menkeu.

Baca Juga: Ini pesan Irjen Kemenkeu bagi aparat pengawasan intern pemerintah

Terakhir, Menkeu menyampaikan pandemi merupakan game changer dan menambah risiko dan ancaman bagi tata kelola. Namun APIP diharapkan dapat menjawab tantangan tersebut dengan membuka perbaikan tata kelola dan manajemen risiko yang lebih baik.

Selanjutnya: Gubernur BI: Tiga hal ini yang akan mendorong pemulihan ekonomi tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi