JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri membantah kalau tingginya impor minyak bumi pada kuartal ketiga ini disebabkan karena gagalnya pemerintah menjaga konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurutnya, konsumsi BBM tahun 2013 sudah membaik di bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi yang dilakukan pemerintah pada bulan Agustus 2013 lalu cukup efektif. Pernyataan Chatib ini dilontarkan terkait pendapat Bank Indonesia (BI) yang menilai kenaikan harga BBM bersubsidi belum cukup efektif menurunkan konsumsi masyarakat. Menurut BI, tingginya konsumsi BBM pada kuartal tiga membuat defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficits masih cukup tinggi, meski mengalami penurunan. Namun Chatib bilang, konsumsi BBM diperkirakan akan lebih rendah dari perkiraan semula dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2013.
Menkeu: Impor minyak tinggi bukan konsumsi naik
JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri membantah kalau tingginya impor minyak bumi pada kuartal ketiga ini disebabkan karena gagalnya pemerintah menjaga konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurutnya, konsumsi BBM tahun 2013 sudah membaik di bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi yang dilakukan pemerintah pada bulan Agustus 2013 lalu cukup efektif. Pernyataan Chatib ini dilontarkan terkait pendapat Bank Indonesia (BI) yang menilai kenaikan harga BBM bersubsidi belum cukup efektif menurunkan konsumsi masyarakat. Menurut BI, tingginya konsumsi BBM pada kuartal tiga membuat defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficits masih cukup tinggi, meski mengalami penurunan. Namun Chatib bilang, konsumsi BBM diperkirakan akan lebih rendah dari perkiraan semula dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2013.