KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyatakan bahwa kapasitas neraca serta kondisi likuiditas BUMN bakal dipantau secara berkala, khususnya yang bergerak di sektor konstruksi dan ketenagalistrikan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, risiko akan terus dimonitor dan dievaluasi untuk memastikan pelaksanaan pendanaan infrastruktur tetap dalam koridor terjaganya kesehatan keuangan BUMN. Tak hanya oleh Kementerian Keuangan (Kemkeu) hal ini dilakukan antar kementerian/lembaga. “Kemkeu bersama Kementerian BUMN dan Kementerian/Lembaga terkait juga melakukan pengelolaan risiko secara berkala melalui pemantauan terhadap kapasitas neraca serta kondisi likuiditas BUMN. Pemantauan risiko dilakukan untuk menjaga kondisi kesehatan keuangan BUMN yang memperoleh penugasan maupun memitigasi potensi risiko gagal bayar (default risk) yang ditimbulkan oleh BUMN yang menerima penugasan,” kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kontan.co.id, Kamis (12/4).
Menkeu: Kondisi likuiditas BUMN kelistrikan & konstruksi dipantau dari risiko kolaps
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyatakan bahwa kapasitas neraca serta kondisi likuiditas BUMN bakal dipantau secara berkala, khususnya yang bergerak di sektor konstruksi dan ketenagalistrikan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, risiko akan terus dimonitor dan dievaluasi untuk memastikan pelaksanaan pendanaan infrastruktur tetap dalam koridor terjaganya kesehatan keuangan BUMN. Tak hanya oleh Kementerian Keuangan (Kemkeu) hal ini dilakukan antar kementerian/lembaga. “Kemkeu bersama Kementerian BUMN dan Kementerian/Lembaga terkait juga melakukan pengelolaan risiko secara berkala melalui pemantauan terhadap kapasitas neraca serta kondisi likuiditas BUMN. Pemantauan risiko dilakukan untuk menjaga kondisi kesehatan keuangan BUMN yang memperoleh penugasan maupun memitigasi potensi risiko gagal bayar (default risk) yang ditimbulkan oleh BUMN yang menerima penugasan,” kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kontan.co.id, Kamis (12/4).