JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku, akan memantau terus perkembangan krisis utang yang tengah melilit negara-negara di Eropa. Pasalnya, ada potensi krisis utang yang tengah melanda Eropa, khususnya Eropa Barat, berdampak kepada Indonesia.Pemantauan pertama akan dilakukan dari sisi nilai mata uang rupiah. Sri Mulyani mengatakan, bila dua tahun lalu, euro dianggap sebagai mata uang yang paling terpercaya karena ditopang perekonomian yang sehat kenyantaannya sekarang ini justru mulai merosot. "Ini mempengaruhi persepsi dari sisi stabilitas mata uang euro. Kalau ke kita, pengaruhnya akan kelihatan dari nilai tukar," ucap Sri Mulyani, Selasa (9/2) Pemantauan kedua akan dilakukan dari sisi ekspektasi surat utang, khususnya terhadap tingkat imbal hasil alias yield dan harga jual obligasi global. "Namun, karena APBN kita dianggap relatif sehat, Anda lihat kinerja bonds kita yang lima sampai sepuluh tahun yield-nya malah menunjukkan pembaikan yang cukup signifikan," papar Menkeu. Menurut dia, saat ini surat utang yang diterbitkan pemerintah sudah jauh lebih baik. Bahkan, kata Sri Mulyani lagi, sekarang ini lebih baik dibandingkan dengan Filipina pada pada beberapa yield curve untuk international bond. Sri Mulyani berpendapat, sejauh ini pemerintah melihat krisis utang yang melilit negara Eropa Barat belum memberikan dampak negatif terhadap rencana penerbitan surat utang guna menjadi sumber pembiayaan APBN 2010.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menkeu Pantau Krisis Utang Eropa dari Dua Sisi
JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku, akan memantau terus perkembangan krisis utang yang tengah melilit negara-negara di Eropa. Pasalnya, ada potensi krisis utang yang tengah melanda Eropa, khususnya Eropa Barat, berdampak kepada Indonesia.Pemantauan pertama akan dilakukan dari sisi nilai mata uang rupiah. Sri Mulyani mengatakan, bila dua tahun lalu, euro dianggap sebagai mata uang yang paling terpercaya karena ditopang perekonomian yang sehat kenyantaannya sekarang ini justru mulai merosot. "Ini mempengaruhi persepsi dari sisi stabilitas mata uang euro. Kalau ke kita, pengaruhnya akan kelihatan dari nilai tukar," ucap Sri Mulyani, Selasa (9/2) Pemantauan kedua akan dilakukan dari sisi ekspektasi surat utang, khususnya terhadap tingkat imbal hasil alias yield dan harga jual obligasi global. "Namun, karena APBN kita dianggap relatif sehat, Anda lihat kinerja bonds kita yang lima sampai sepuluh tahun yield-nya malah menunjukkan pembaikan yang cukup signifikan," papar Menkeu. Menurut dia, saat ini surat utang yang diterbitkan pemerintah sudah jauh lebih baik. Bahkan, kata Sri Mulyani lagi, sekarang ini lebih baik dibandingkan dengan Filipina pada pada beberapa yield curve untuk international bond. Sri Mulyani berpendapat, sejauh ini pemerintah melihat krisis utang yang melilit negara Eropa Barat belum memberikan dampak negatif terhadap rencana penerbitan surat utang guna menjadi sumber pembiayaan APBN 2010.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News