JAKARTA. Pembentukan satuan tugas (satgas) penertiban impor berisiko tinggi oleh Kementerian Keuangan (Kemkeu) bersama beberapa lembaga lain seharusnya makin memperkuat fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) untuk memperketat masuknya barang ke Indonesia. Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, dirinya tidak mau mendengar alasan apapun dari pegawai bea cukai. Apalagi alasan tersebut penyebab terjadinya praktik impor ilegal dan membuat kinerjanya tidak maksimal. "Konkretnya tidak ada lagi excuse atau alasan di lapangan dari petugas bea dan cukai. Selama ini impor ilegal sulit ditertibkan, karena oknum-oknum itu mengatakan mereka juga harus menghidupi lembaga yang lain. Alasan itulah yang sering digunakan bea cukai," kata Sri Mulyani di Kantor Pusat DJBC, Rabu (12/7) lalu.
Menkeu: Pegawai bantu importir nakal, saya pecat!
JAKARTA. Pembentukan satuan tugas (satgas) penertiban impor berisiko tinggi oleh Kementerian Keuangan (Kemkeu) bersama beberapa lembaga lain seharusnya makin memperkuat fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) untuk memperketat masuknya barang ke Indonesia. Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, dirinya tidak mau mendengar alasan apapun dari pegawai bea cukai. Apalagi alasan tersebut penyebab terjadinya praktik impor ilegal dan membuat kinerjanya tidak maksimal. "Konkretnya tidak ada lagi excuse atau alasan di lapangan dari petugas bea dan cukai. Selama ini impor ilegal sulit ditertibkan, karena oknum-oknum itu mengatakan mereka juga harus menghidupi lembaga yang lain. Alasan itulah yang sering digunakan bea cukai," kata Sri Mulyani di Kantor Pusat DJBC, Rabu (12/7) lalu.