JAKARTA. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan penundaan pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi akan menambah beban anggaran. Dia mengatakan, penundaan akan membengkakkan anggaran hingga Rp 6 triliun."Kalau dari sisi anggaran, tekanan antara Rp 3 triliun hingga Rp 6 triliun untuk satu tahun. Dan ini akan ada penambahan subsidi," ucapnya, Kamis (24/2).Sebelumnya, Hatta menganjurkan pembatasan BBM subsidi diundur pelaksanaannya karena gejolak harga minyak mentah dunia. "Melihat perkembangan harga minyak yang begitu tinggi saat ini dan didorong food inflation serta tergantung kesiapan Jabodetabek (Jakarta Bogor Bekasi Depok), ada baiknya kami tunda," katanya.Pemerintah berencana melakukan pembatasan BBM subsidi pada 1 April lalu. Namun, sebelum menerapkan rencana itu, DPR telah meminta pemerintah mengkaji dampak atas rencana itu. Kajian itu tengah dilakukan tim yang beranggotakan para akademisi.Menurut Agus, bila kajian itu menyarankan penundaan maka dirinya akan menerima. "Kalau memang itu ditunda pasti karena dalam kajian itu bahwa kelayakan dan ke evektifannya tidak diyakini prima," tegasnya.Asal tahu saja, tahun ini, pemerintah mengalokasikan volume BBM subsidi sebesar 38,5 juta kiloliter. Dia berharap, konsumsi tahun ini tidak melebih jatah tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menkeu: Penundaan pembatasan BBM subsidi membebani anggaran Rp 6 triliun
JAKARTA. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan penundaan pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi akan menambah beban anggaran. Dia mengatakan, penundaan akan membengkakkan anggaran hingga Rp 6 triliun."Kalau dari sisi anggaran, tekanan antara Rp 3 triliun hingga Rp 6 triliun untuk satu tahun. Dan ini akan ada penambahan subsidi," ucapnya, Kamis (24/2).Sebelumnya, Hatta menganjurkan pembatasan BBM subsidi diundur pelaksanaannya karena gejolak harga minyak mentah dunia. "Melihat perkembangan harga minyak yang begitu tinggi saat ini dan didorong food inflation serta tergantung kesiapan Jabodetabek (Jakarta Bogor Bekasi Depok), ada baiknya kami tunda," katanya.Pemerintah berencana melakukan pembatasan BBM subsidi pada 1 April lalu. Namun, sebelum menerapkan rencana itu, DPR telah meminta pemerintah mengkaji dampak atas rencana itu. Kajian itu tengah dilakukan tim yang beranggotakan para akademisi.Menurut Agus, bila kajian itu menyarankan penundaan maka dirinya akan menerima. "Kalau memang itu ditunda pasti karena dalam kajian itu bahwa kelayakan dan ke evektifannya tidak diyakini prima," tegasnya.Asal tahu saja, tahun ini, pemerintah mengalokasikan volume BBM subsidi sebesar 38,5 juta kiloliter. Dia berharap, konsumsi tahun ini tidak melebih jatah tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News