JAKARTA. Realisasi penyerapan anggaran ternyata melesat pada akhir tahun. Menteri Keuangan Agus Martowardojo memperkirakan, penyerapan anggaran hingga akhir tahun 2010 mencapai 93,6% dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan tahun 2010 (APBNP 2010).Bila perkiraan itu terjadi, Agus mengatakan, penyerapan anggaran itu mencapai rekor tertinggi karena sebelumnya rata-rata empat tahun terakhir hanya mencapai 90,4%. "Sedangkan penyerapan tertinggi pada tahun 2009 adalah sebesar 91,8% dari pagu riil," katanya, Selasa (28/12).Agus menjelaskan prediksi penyerapan anggaran itu mengacu pada data realisasi penyerapan anggaran belanja kementerian dan lembaga hingga 23 Desember 2010 lalu yang mencapai 83,4% dari pagu APBNP 2010 sebesar Rp 1.126,1 triliun. Menurutnya, realisasi itu memang lebih rendah ketimbang waktu yang sama pada tahun 2009 lalu yang mencapai 86,5% dari pagu riilnya.Agus mengatakan, rendahnya pencapaian itu lantaran keterlambatan dalam proses pengadaan barang dan jasa serta penetapan pejabat pengelola keuangan. Tapi, Agus bilang Kementerian Keuangan telah menyempurnakan dan menyederhanakan sistem pengelolaan anggaran, pengenalan sistem reward and punishment, serta penyederhanaan pengadaan barang dan jasa.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menkeu perkirakan penyerapan anggaran capai 93,6%
JAKARTA. Realisasi penyerapan anggaran ternyata melesat pada akhir tahun. Menteri Keuangan Agus Martowardojo memperkirakan, penyerapan anggaran hingga akhir tahun 2010 mencapai 93,6% dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan tahun 2010 (APBNP 2010).Bila perkiraan itu terjadi, Agus mengatakan, penyerapan anggaran itu mencapai rekor tertinggi karena sebelumnya rata-rata empat tahun terakhir hanya mencapai 90,4%. "Sedangkan penyerapan tertinggi pada tahun 2009 adalah sebesar 91,8% dari pagu riil," katanya, Selasa (28/12).Agus menjelaskan prediksi penyerapan anggaran itu mengacu pada data realisasi penyerapan anggaran belanja kementerian dan lembaga hingga 23 Desember 2010 lalu yang mencapai 83,4% dari pagu APBNP 2010 sebesar Rp 1.126,1 triliun. Menurutnya, realisasi itu memang lebih rendah ketimbang waktu yang sama pada tahun 2009 lalu yang mencapai 86,5% dari pagu riilnya.Agus mengatakan, rendahnya pencapaian itu lantaran keterlambatan dalam proses pengadaan barang dan jasa serta penetapan pejabat pengelola keuangan. Tapi, Agus bilang Kementerian Keuangan telah menyempurnakan dan menyederhanakan sistem pengelolaan anggaran, pengenalan sistem reward and punishment, serta penyederhanaan pengadaan barang dan jasa.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
