JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi triwulan pertama 2014 hanya sebesar 5,21%. Menteri Keuangan Chatib Basri mengaku, bahwa realisasi pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah dari perkiraan pemerintah. Menurut Chatib, perlambatan pertumbuhan memang bagian dari strategi pemerintah untuk mengatasi current account deficit atawa defisit transaksi berjalan menuju ke level yang lebih sehat. "Namun, pertumbuhan diharapkan di atas 5,5% karena kita juga tidak ingin terlalu rendah," ujarnya ketika dihubungi wartawan, Senin (5/5). Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini menjelaskan, perlambatan ekonomi terjadi salah satu faktornya adalah kontraksi pada ekspor yang cukup dalam, yaitu mencapai minus 0,78%. Untuk investasi sendiri pertumbuhan pengeluarannya masih mencapai 5,13%. Karena itu, diakui Chatib, dengan adanya perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Jepang diharapkan dapat membuat kinerja ekspor Indonesia kembali membaik. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan bisa lebih baik lagi tahun ini. Sebagai informasi, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 target pertumbuhan ekonomi sebesar 6%. Pemerintah memberikan outlook terbaru pertumbuhan tahun ini berada pada kisaran 5,8%-6%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menkeu: Perlambatan ekonomi adalah strategi
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi triwulan pertama 2014 hanya sebesar 5,21%. Menteri Keuangan Chatib Basri mengaku, bahwa realisasi pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah dari perkiraan pemerintah. Menurut Chatib, perlambatan pertumbuhan memang bagian dari strategi pemerintah untuk mengatasi current account deficit atawa defisit transaksi berjalan menuju ke level yang lebih sehat. "Namun, pertumbuhan diharapkan di atas 5,5% karena kita juga tidak ingin terlalu rendah," ujarnya ketika dihubungi wartawan, Senin (5/5). Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini menjelaskan, perlambatan ekonomi terjadi salah satu faktornya adalah kontraksi pada ekspor yang cukup dalam, yaitu mencapai minus 0,78%. Untuk investasi sendiri pertumbuhan pengeluarannya masih mencapai 5,13%. Karena itu, diakui Chatib, dengan adanya perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Jepang diharapkan dapat membuat kinerja ekspor Indonesia kembali membaik. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan bisa lebih baik lagi tahun ini. Sebagai informasi, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 target pertumbuhan ekonomi sebesar 6%. Pemerintah memberikan outlook terbaru pertumbuhan tahun ini berada pada kisaran 5,8%-6%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News