Menkeu Prancis resmi calonkan diri jadi direktur IMF



PARIS. Christine Lagarde mengumumkan pencalonannya untuk menjadi direktur pelaksana (managing director) Dana Moneter Internasional (IMF) yang baru. Menteri keuangan Prancis ini dipandang sebagai calon favorit dari Eropa untuk menggantikan Dominique Strauss-Kahn yang mengundurkan diri pekan lalu.

"Jika terpilih saya akan memberikan seluruh pengalaman saya sebagai pengacara, direktur perusahaan, menteri dan seorang wanita kepada IMF," kata Lagarde dalam jumpa pers di Paris. Jika terpilih dia akan menjadi perempuan pertama yang memimpin IMF dalam sejarah 67 tahun lembaga ini berdiri.

Sebanyak 24 anggota dewan eksekutif IMF akan memilih direktur yang baru. Lagarde mengatakan, dia mendapat dukungan penuh dari Presiden Nicolas Sarkozy dan Perdana Menteri Francois Fillon.


Dia menekankan bahwa dirinya tidak meninggalkan jabatan di pemerintahan Prancis hanya karena mengumumkan pencalonannya sebagai direktur IMF yang baru. "Ada kandidat lainnya dan saya menantikan perdebatan yang baik di antara kami," katanya.

Dia juga memberikan penghargaan terhadap apa yang dilakukan Strauss-Kahn. "IMF telah bangkit menghadapi tantangan krisis keuangan karena apa yang dilakukan Dominique Strauss-Kahn beserta timnya," katanya.

BRIC menolak

Seiring dengan pencalonan Lagarde, para direktur eksekutif IMF yang mewakili Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan kemarin bersatu memprotes secara terbuka mengenai anggapan bahwa kepala IMF berikutnya harus berasal dari Eropa. Informasi saja, IMF telah dipimpin oleh orang Eropa sejak didirikan setelah Perang Dunia II.

Lagarde mendapat dukungan Eropa namun negara-negara berkembang yang menyebut tradisi orang Eropa harus selalu memimpin IMF, sudah ketinggalan zaman. Semua direktur pelaksana IMF yang berjumlah 10 orang sejak tahun 1944 adalah orang Eropa.

"Seorang pemimpin dipilih bukan karena kewarganegaraannya, melainkan berdasarkan kemampuan dan pengalamannya," bela Lagarde. Saat ini, wanita berambut perak ini mendapat dukungan dari beberapa negara Barat seperti Amerika.

Editor: