JAKARTA. Pemerintah merespon positif langkah lembaga peringkat internasional Standar & Poor's (S&P) yang menaikkan outlook peringkat utang Indonesia. Langkah ini sangat baik untuk Surat Berharga Negara (SBN) milik Indonesia. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan biaya utang Indonesia akan turun dengan kenaikan outlook dari stable ke positif. Alhasil bunga utang akan turun dan sebagian bisa terealisasi dalam tahun anggaran 2015. "Apalagi ini (outlook) keluarnya ketika kita akan issuing global sukuk. Mudah-mudahan bantu transaksi," ujarnya, Kamis (21/5). Jika rating Indonesia naik ke invesment grade maka permintaan investor terhadap utang Indonesia akan tinggi. Pasalnya, banyak investor asing yang mau investasi kalau peringkat utang Indonesia sudah investment grade. Bambang yakin tahun depan ada potensi kredit rating Indonesia naik tahun depan. Adapun Bambang menjelaskan secara latar belakangnya pada 2011 bulan April Indonesia mengalami peningkatan rating dari BB menjadi BB+ dari S&P. Status ini bertahan hingga Mei 2013. Pada Mei 2013 peringkat Indonesia masih BB+ namun outlooknya berubah menjadi stable. Outlook ini terus bertahan hingga hari ini (21/5) di mana S&P meningkatkan outlook dari BB+ stable ke positif. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menkeu: Rating naik, biaya utang RI akan turun
JAKARTA. Pemerintah merespon positif langkah lembaga peringkat internasional Standar & Poor's (S&P) yang menaikkan outlook peringkat utang Indonesia. Langkah ini sangat baik untuk Surat Berharga Negara (SBN) milik Indonesia. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan biaya utang Indonesia akan turun dengan kenaikan outlook dari stable ke positif. Alhasil bunga utang akan turun dan sebagian bisa terealisasi dalam tahun anggaran 2015. "Apalagi ini (outlook) keluarnya ketika kita akan issuing global sukuk. Mudah-mudahan bantu transaksi," ujarnya, Kamis (21/5). Jika rating Indonesia naik ke invesment grade maka permintaan investor terhadap utang Indonesia akan tinggi. Pasalnya, banyak investor asing yang mau investasi kalau peringkat utang Indonesia sudah investment grade. Bambang yakin tahun depan ada potensi kredit rating Indonesia naik tahun depan. Adapun Bambang menjelaskan secara latar belakangnya pada 2011 bulan April Indonesia mengalami peningkatan rating dari BB menjadi BB+ dari S&P. Status ini bertahan hingga Mei 2013. Pada Mei 2013 peringkat Indonesia masih BB+ namun outlooknya berubah menjadi stable. Outlook ini terus bertahan hingga hari ini (21/5) di mana S&P meningkatkan outlook dari BB+ stable ke positif. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News