Menkeu santai dengan ramalan IMF 2016



JAKARTA. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menanggapi santai, International Monetary Fund (IMF) yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 menjadi hanya 4,9%. Angka ini hanya lebih tinggi sedikit dari laju ekonomi Indonesia tahun lalu 4,8%.

Menurutnya, sudah biasa jika IMF memasang proyeksi yang konservatif atas kondisi ekonomi Indonesia.

Oleh karena itu, Bambang masih percaya diri jika pertumbuhan ekonomi 2016 akan berada di level 5,3% hingga akhir tahun. Sebab, bebarapa faktor seperti arus investasi swasta yang masuk dan belanja pemerintah pusat.


Meski ada kemungkinan capaian penerimaan pajak selisih dengan target (shortfall), Bambang mengaku kebutuhan dana akan terpenuhi jika Rancangan Undang-undang pengampunan pajak alias tax amnesty disahkan. "Tax Amnesty jalan, dorongan pertumbuhan ekonomi dari pemerintah akan lebih baik," kata Bambang, Kamis (17/3) di Jakarta.

Namun, ia tidak menjelaskan berapa potensi penerimaan pajak dari kebijakan tax amnesty. Menurutnya, potensi itu akan lebih terlihat jika kebijakan sudah berjalan satu bulan.

Namun demikian, Bambang mengakui kalau pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama belum terlalu meningkat. Perbaikan pertumbuhan ekonomi baru akan terasa pada kuartal dua hingga empat.

Lebih lanjut, terkait catatan IMF soal proyeksi perekonomian Indonesia Bambang menilai ada hal yang positif. Yaitu mengenai sistem amkro ekonomi Indonesia yang dianggapnya baik. "Yang penting, dia (IMF) memuji sistem makroekonomi kita," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia