JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati semakin berani bicara blak-blakan soal pejabat yang punya latar belakang pengusaha. Selama menjabat menjadi Menkeu, dia mengaku kalau ada pejabat yang punya latar belakang pengusaha, berani untuk membuat kebijakan yang ternyata itu berkait dengan perusahaan-perusahaannya.Meskipun pejabat bersangkutan mengatakan telah meninggalkan seluruh bisnisnya, menurut Menkeu, semua orang tahu kalau perusahaan adik atau kakaknya masih berjalan. "Karena kemampuan dari kekuasaan, dia (pejabat pengusaha) bisa mengkooptasi decision making. Proses, kelihatannya demokrasi, melalui check and balance. Tapi, di dalam dirinya ada unsur mengenai konflik kepentingan," ujar Ani, sapaan akran Menkeu ketika bicara dalam acara kuliah umum Kebijakan Publik dan Etika Publik yang diadakan oleh Perhimpunan Pendidikan Demokrasi, Selasa (18/5). Sampai pernah pada saat memimpin suatu rapat, dia meminta pada peserta rapat yang punya konflik kepentingan untuk tidak mengikuti jalannnya rapat.Tapi, Menkeu tidak mau banyak bicara lebih lanjut lagi soal pejabat yang dimaksud. Yang pasti, menurutnya, cara-cara seperti ini harus dihapuskan karena mirip ketika pada zaman orde baru dulu. Sri Mulyani akan meninggalkan posnya menjadi Menkeu pada Juni nanti untuk menjadi Managing Director di World Bank.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Menkeu Singgung Pejabat Berlatar Belakang Pengusaha
JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati semakin berani bicara blak-blakan soal pejabat yang punya latar belakang pengusaha. Selama menjabat menjadi Menkeu, dia mengaku kalau ada pejabat yang punya latar belakang pengusaha, berani untuk membuat kebijakan yang ternyata itu berkait dengan perusahaan-perusahaannya.Meskipun pejabat bersangkutan mengatakan telah meninggalkan seluruh bisnisnya, menurut Menkeu, semua orang tahu kalau perusahaan adik atau kakaknya masih berjalan. "Karena kemampuan dari kekuasaan, dia (pejabat pengusaha) bisa mengkooptasi decision making. Proses, kelihatannya demokrasi, melalui check and balance. Tapi, di dalam dirinya ada unsur mengenai konflik kepentingan," ujar Ani, sapaan akran Menkeu ketika bicara dalam acara kuliah umum Kebijakan Publik dan Etika Publik yang diadakan oleh Perhimpunan Pendidikan Demokrasi, Selasa (18/5). Sampai pernah pada saat memimpin suatu rapat, dia meminta pada peserta rapat yang punya konflik kepentingan untuk tidak mengikuti jalannnya rapat.Tapi, Menkeu tidak mau banyak bicara lebih lanjut lagi soal pejabat yang dimaksud. Yang pasti, menurutnya, cara-cara seperti ini harus dihapuskan karena mirip ketika pada zaman orde baru dulu. Sri Mulyani akan meninggalkan posnya menjadi Menkeu pada Juni nanti untuk menjadi Managing Director di World Bank.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News