KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bercerita dirinya sering mendapatkan teguran dari masyarakat karena sering utang. Namun, ia memastikan, utang pemerintah tentu digunakan untuk kemaslahatan seluruh masyarakat Indonesia. Situasi saat ini membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 mengalami defisit yang diprediksi mencapai 6,34% dari produk domestik bruto (PDB). Sebab, akibat virus corona penerimaan negara diproyeksikan turun hingga 15%, sedangkan belanja negara naik hingga 33,8% dari realisasi tahun 2019. “Dalam situasi ini bukannya tidak gratis, APBN menghadapi Covid-19 menglami tekanan, penerimaan negara turun hingga15%. Bahkan penerimaan pajak kita menurun mendekati 20%, tapi kita harus tetap belanja bahkan meningkat. Dan saya utang, dan saya diomelin seluruh masyarakat Indonesia ngutang untuk ini,” kata Sri Mulyani dalam webminar bertema Perempuan Berdaya Indonesia Maju: Refleksi Awal Tahun 2021, Senin (4/1).
Menkeu Sri Mulyani: Bendahara negara itu seperti ibu rumah tangga
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bercerita dirinya sering mendapatkan teguran dari masyarakat karena sering utang. Namun, ia memastikan, utang pemerintah tentu digunakan untuk kemaslahatan seluruh masyarakat Indonesia. Situasi saat ini membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 mengalami defisit yang diprediksi mencapai 6,34% dari produk domestik bruto (PDB). Sebab, akibat virus corona penerimaan negara diproyeksikan turun hingga 15%, sedangkan belanja negara naik hingga 33,8% dari realisasi tahun 2019. “Dalam situasi ini bukannya tidak gratis, APBN menghadapi Covid-19 menglami tekanan, penerimaan negara turun hingga15%. Bahkan penerimaan pajak kita menurun mendekati 20%, tapi kita harus tetap belanja bahkan meningkat. Dan saya utang, dan saya diomelin seluruh masyarakat Indonesia ngutang untuk ini,” kata Sri Mulyani dalam webminar bertema Perempuan Berdaya Indonesia Maju: Refleksi Awal Tahun 2021, Senin (4/1).