KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi Indonesia di kuartal III-2020 membaik dibandingkan kuartal II 2020. Namun, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pencapaian itu dengan konsekuensi ongkos yang lebih mahal, yakni defisit anggaran yang membesar. Data Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menunjukkan, sepanjang Januari-September 2020 defisit anggaran mencapai Rp 687,5 triliun. Defisit anggaran ini setara dengan 4,16% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Jika dibandingkan realisasi pada periode yang sama di 2019 yakni Rp 252,41 triliun, defisit Januari-September 2020 tumbuh 170,2%. Dengan ongkos yang mahal itu, Menkeu memprediksi, ekonomi pada Juli-September 2020 akan berada di kisaran minus 2,9% hingga minus 1%. Harapannya lebih baik daripada realisasi pertumbuhan ekonomi pada April-Juni 2020 yang kontraksi 5,32%.
Menkeu Sri Mulyani: Ekonomi kuartal III-2020 membaik, tapi ongkosnya mahal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi Indonesia di kuartal III-2020 membaik dibandingkan kuartal II 2020. Namun, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pencapaian itu dengan konsekuensi ongkos yang lebih mahal, yakni defisit anggaran yang membesar. Data Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menunjukkan, sepanjang Januari-September 2020 defisit anggaran mencapai Rp 687,5 triliun. Defisit anggaran ini setara dengan 4,16% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Jika dibandingkan realisasi pada periode yang sama di 2019 yakni Rp 252,41 triliun, defisit Januari-September 2020 tumbuh 170,2%. Dengan ongkos yang mahal itu, Menkeu memprediksi, ekonomi pada Juli-September 2020 akan berada di kisaran minus 2,9% hingga minus 1%. Harapannya lebih baik daripada realisasi pertumbuhan ekonomi pada April-Juni 2020 yang kontraksi 5,32%.